TEMPO.CO, Jakarta - Ratih Yudowiyanti, tetangga Dayu Pariambarita dan Yuel, ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan di rumahnya sendiri, menuturkan suami korban diduga tengah dirundung masalah ekonomi. Menurut Ratih, tetangga di sekitar rumah mereka di Perum Aneka Loka sudah mengetahui bisnis kayu dan mebel Heno Pujo Laksono, suami korban, sedang surut.
"Ayah saya pernah ditawari untuk membeli rumah korban seharga Rp 1 miliar. Namun karena mahal ayah saya menolak," kata Ratih, 31 tahun, yang juga istri ketua rukun tetangga setempat. Ratih menduga rencana penjualan rumah itu akan digunakan membayar utang. Informasi itu ia ketahui lewat salah satu anak korban saat Dayu mengeluh perihal utang suaminya.
BERITA MENARIK
Geger Warga Desa Sembah Toilet bak Tuhan, Ini Penyebabnya
Aneh, Warga Desa Ini Anggap Toilet bak Tuhan, dan Disembah
Menurut Ratih, sebelum ditemukan tewas dibunuh, Dayu sempat menceritakan bahwa suaminya memiliki utang yang tinggi. Awalnya hanya Rp 600 juta, tetapi karena berbunga menjadi Rp 1 miliar. Pengakuan senada pernah dia peroleh saat Ratih berbincang dengan salah satu pegawai Heno ketika mereka datang ke kompleks Aneka Loka, lokasi tempat tinggal Heno.
Ratih mengatakan tetangga sekitar juga mengetahui ihwal bisnis mebel Heno yang sedang sepi. Meski korban dan keluarganya jarang keluar dan berinteraksi dengan warga, tetangga mengetahui hal tersebut dari orang tua murid di SD Ananda, tempat Yuel, anak korban yang juga tewas terbunuh, bersekolah.
Ratih juga mengetahuinya setelah bertanya dengan salah satu pegawai Heno. Kabar itu juga diketahui melalui cerita dari mulut ke mulut. Kepala Kepolisian Sektor Cakung Komisaris Polisi Armunanto juga membenarkan pengakuan seorang saksi mengenai bisnis Heno yang lesu. “Ya, saksi (Heno) menang bercerita kalau bisnisnya tengah turun,” ujar Armunanto.
BACA JUGA
Pria Ini Tolak Rp 370 Juta demi Rp 100 Juta untuk Burungnya
Ulama Arab Saudi Serukan Muslim Dunia Jihad Lawan Rusia
Heno Pujo Leksoano, 47 tahun, menemukan istrinya, Dayu Priambarita, dan anaknya, Yuel Immanuel, tewas bersimbah darah dengan luka di sekujur tubuhnya. Peristiwa itu diduga terjadi di kamar tidur di rumah mereka di daerah Perumahan Aneka Elok Blok A13 Nomor 8, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan jasad ibu dan anak itu pertama kali ditemukan oleh Heno saat pulang kerja sekitar pukul 17.30. Heno curiga mendapati pintu pagar dan rumahnya tertutup, tetapi tidak dikunci. Kecurigaan itu menjadi nyata ketika Heno menemukan istri dan anaknya terbujur kaku.
BAGUS PRASETIYO
SIMAK PULA
CEO: Jika Priv Gagal, BlackBerry Tinggalkan Bisnis Ponsel
Ahok Setuju Para Koruptor Diampuni, Ini Syaratnya