Akhir Pekan Jalan Margonda Depok Tak Bergerak, Ini Data Macetnya

Kamis, 9 Agustus 2018 08:56 WIB

Petugas Satlantas Polresta Depok memberlakukan sistem melawan arus (contra flow) di Jalan Margonda, Depok, Jabar, 13 Maret 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok tengah melakukan kajian mengenai kepadatan lalu lintas di Jalan Margonda Depok. Hal itu untuk mendapatkan data bagi penerapan sistem ganjil genap pada akhir pekan.

Baca juga: BPTJ Dukung Dishub Depok Terapkan Ganjil Genap, Tahapannya?

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan kajian menggunakan analisa V/C ratio (volume/capacity ratio). Kajian ini bertujuan mengukur kepadatan kendaraan serta tingkat kecepatan.

“Akan rampung pada akhir bulan ini,” ujar Dadang saat ditemui Tempo di Terminal Kota Depok pada Rabu 8 Agustus 2018.

Menurut Dadang, pada hari Minggu, di Jalan Margonda Depok kepadatan kendaraan bisa mencapai 7.836 kendaraan per jam. Kalau siang hari, jumlahnya 7.746 kendaraan per jam.

Advertising
Advertising

“Untuk pagi sekitar 6.428 kendaraan per jam,” katanya.

Ia menjelaskan pada akhir pekan V/C ratio di Jalan Margonda, jalan utama di Kota Depok, mencapai 0,85. Hal ini berarti kendaraan tidak bisa bergerak pada jam tertentu.

Selain data pada akhir pekan Dadang juga menyampaikan data pada hari kerja. Data kepadatan yang dilakukan pemantauan itu pada hari Jumat.

“Kalau V/C ratio di hari Jumat itu sekitar 0,5 yang berarti kondisi normal.”

Baca juga: Ganjil Genap Akan Diterapkan di Margonda, Alasan Dishub Depok?

Menurut Dadang, pada Jumat sore sebenarnya kendaraan tetap padat yakni sekitar 7.621 kendaraan per jam. Kalau pagi dan siang, jalanan sedikit lebih senggang.

“Kalau pagi itu 3.254 kendaraan per jam, untuk siang sekitar 3.824 kendaraan,” paparnya.

Rencana dengan tingkat kepadatan kendaraan yang tinggi di akhir pekan, Dinas Perhubungan Kota Depok berencana memberlakukan pembatasan pelat nomor kendaraan ganjil-genap.

Walaupun pemberlakuan ganjil-genap baru dilakukan di Jakarta, Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo menyebutkan bahwa pihaknya juga ikut terlibat mengarahkan kendaraaan sebelum masuk tol.

Menurutnya, kendaraan sudah dicegat dari Depok, kalau memang pas di Jakarta berpotensi melanggar. “Kendaraan diminta cari jalur lain, jadi kami fokus dulu buat sukseskan event besar.”

Salah satu pengguna Jalan Margonda Saipul Akhyar menyampaikan bahwa kemacetan telah menjadi gambaran sehari-hari di Jalan Margonda. Puncak kepadatan terjadi waktu sore hari. “Kalau sore itu di titik seperti di depan Margo City dan ITC itu sudah tidak bisa gerak lagi” ujar dia.

Menurut dia kondisi terparah itu kalau akhir pekan. Kendaraan yang mau masuk ke pusat perbelanjaan itu menumpuk. “Jadi arus lalu lintas pastinya terhalangi,” tuturnya.

Simak juga: Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

Ia menjelaskan tidak terlalu mempersoalkan model kebijakan yang diambil oleh Pemkot Depok. Paling penting itu kemacetan bisa teratasi.

“Mau ganjil-genap di Jalan Margonda Depok kalau itu bagus tidak masalah tapi baik sih penambahan jumlah jalan di Depok,” ungkap warga Cimanggis ini.

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

11 jam lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

15 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya