Kasus Pembunuhan Dufi, Tersangka Perempuan Gemar Berbaju Minim
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 22 November 2018 10:28 WIB
TEMPO.CO, Bogor – Pasangan Nurhadi dan Sari, tersangka pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, 43 tahun, ternyata tak disenangi para tetangganya. Namun mereka tak menduga kalau pasangan itu berada di balik kasus temuan mayat dalam drum yang belakangan diketahui adalah Dufi.
Baca:
Kesaksian Tetangga Sebelum Pembunuhan, Dufi Genggam Foto Sari?
Edi Pranoto, 36, mengungkapkan menolak membantu menunjukkan rumah kontrakan tetangganya itu kepada seorang pria diduga Dufi yang datang kepadanya pada Jumat pagi 16 November 2018 lalu. Saat itu, kata Edi, pria itu datang berpakaian rapi sambil menunjukkan foto Sari, istri Nurhadi.
“Dia sempat nanya adik saya dengan menunjukkan foto Sari, tapi karena kami semua juga takut sama pelaku, maka itu kami bilang tidak kenal,” kata Edi ketika ditemui di rumah kontrakan yang berlokasi di Jalan Swadaya, RT 03/04, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Rabu 21 November 2018.
Baca berita sebelumnya:
4 Tersangka Kasus Mayat dalam Drum, Ini Peran Mereka
Selain ketidaksukaan terhadap Nurhadi, para tetangga juga mengaku tidak senang dengan Sari, istri Nurhadi. “Dandanannya seksi banget,” kata Ngesti, 37 tahun.
Tetangga lainnya, Kokom Regar, juga mengatakan hal sama. Kokom nyinyir soal penampilan Sari yang dibilangnya seronok dan dianggapnya tak pantas di lingkungan masyarakat setempat. "Dandanannya kayak artis,” kata Kokom.
Kokom mengatakan, beberapa kali waktu Sari kerap membeli rokok di warung miliknya dengan pakaian cukup terbuka. “Ramah si orangnya, tapi ya begitu penampilannya, saya kurang suka,” kata Kokom menambahkan.
Baca:
Spekulasi Motif Mayat Dalam Drum: Dendam, Utang, atau Perampokan?
Baik Ngesti, Kokom maupun Edi mengatakan, tidak tahu persis pekerjaan tetangganya yang hanya dikenal sebagai Sari tersebut. Mereka menyatakan hanya tahu kedua tersangka pembunuhan itu sudah berumah tangga selama 14 tahun ketika datang dan tinggal di rumah kontrakan itu sekitar tujuh bulan lalu.“Yang saya tahu tiap hari kemana mana pasti bareng suaminya (Nurhadi),” kata Ngesti.