Sopir Grab Tersangka Penganiayaan Akan Laporkan Balik Penumpangnya

Reporter

Adam Prireza

Senin, 27 Desember 2021 13:45 WIB

Logo Grab. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Sopir taksi online Grab Car, Godelfridus Janter, tersangka dugaan penganiayaan dan pelecehan terhadap penumpangnya, berencana melaporkan balik si penumpang NT.

Siprianus Edi Harbum, pengacara Godelfridus Janter melaporkan balik penumpangnya berkaitan dengan dugaan pengancaman terhadap keluarga Godelfridus Janter.

Rencananya, Siprianus akan mengajukan laporan tersebut pada hari ini, Senin, 27 Desember 2021, namun, ditunda lantaran Godelfridus hari ini diperiksa sebagai pelapor di Polres Jakarta Barat. “Mungkin besok atau lusa kami laporkan ke Polda soal pelanggaran ITE-nya,” ujarnya, Senin, 27 Desember 2021.

Ia menjelaskan, pascapertikaian dengan NT pada Jumat dini hari, 24 Desember 2021, kliennya mengaku mendapat sejumlah ancaman lewat pesan di aplikasi percakapan WhatsApp.

Salah satu ancaman yang ia terima adalah bahwa keluarganya akan dihabisi. Pengirim pesan itu bahkan mengaku sebagai keluarga dari tentara. “Dia diancam bertubi-tubi. Setelah ditahan pun masih juga diancam,” ucap Siprianus

Advertising
Advertising

Siprianus menduga bahwa pengirim pesan bernada ancaman itu adalah NT. Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan sejumlah barang bukti seperti tangkapan layar pesan-pesan bernada ancaman tersebut.

Dihubungi hari ini, NT membantah tudingan tersebut. Menurut dia, dirinya tak pernah melakukan pengancaman dalam bentuk apapun kepada Godelfridus.Selain itu, NT juga membantah kalau ia punya keluarga maupun kenalan yang merupakan anggota TNI.

“Saya juga tidak memiliki kenalan maupun keluarga yang menjadi anggota TNI. Jika Pengacara driver tersebut menyimpan nomor yang melakukan tindak pengancaman, toh nantinya bisa kelihatan itu nomor siapa,” ucap dia lewat pesan pendek.

Terkait dengan kasus ini, Juru bicara Grab Indonesia, Iki Sari Dewi mengatakan "Grab menghormati sistem hukum peradilan di Indonesia yang menganut azas praduga tak bersalah, karenanya kami mempercayakan sepenuhnya proses ini kepada pihak berwajib dan siap bekerja sama penuh jika diperlukan. Adapun, keterangan dari Mitra Pengemudi maupun kuasa hukumnya tidak mewakili pandangan Grab."

Iki kembali menegaskan bahwa Grab tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum yang dibutuhkan.

"Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab dalam beroperasi.” tutup Iki.

ADAM PRIREZA

Baca juga: Investigasi Sopir yang Diduga Lecehkan Penumpang, Grab Bekukan Akun Mitra

Berita terkait

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

4 jam lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

1 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

4 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

4 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

4 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

4 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

5 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

6 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

6 hari lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya