Gerindra Ungkap Dugaan Penyelewengan Kartu Depok Sejahtera KDS

Kamis, 12 Mei 2022 19:45 WIB

Wali Kota Depok Mohammad Idris. ANTARA/Feru Lantara

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Depok Hamzah membeberkan dugaan penyelewengan Pemerintah Kota Depok dalam pembagian Kartu Depok Sejahtera (KDS).

Penyelewengan ini, menurut Hamzah, dilakukan bersama-sama atau mendapat dukungan dari Fraksi PKS DPRD Kota Depok.

Hamzah menjelaskan pada Januari 2022 lalu beberapa fraksi di DPRD diantaranya Gerindra, PDIP, Golkar, PKB-PSI dan PAN mengirimkan surat kepada Ketua DPRD terkait KDS. Hasilnya disepakati diserahkan kepada leading sektor yang berkaitan tentang kesejahteraan masyarakat yaitu komisi D.

“Laporan anggota Fraksi Gerindra yang duduk di komisi D, pembahasan ini deadlock dan tidak jelas dari dinas-dinas baik itu dinas kesehatan, dinas sosial, dinas tenaga kerja dan dinas pendidikan yang anggarannya lebih dari Rp 100 miliar,” kata Hamzah kepada wartawan, Kamis 12 Mei 2022.

Hamzah melanjutkan, ketika deadlock itu komisi D juga sudah mengirimkan surat kepada Ketua DPRD pada tanggal 15 Februari yang isinya meminta penjelasan secara mendalam karena terjadi deadlock.

Advertising
Advertising

“Tetapi ketua DPRD tidak pernah menyampaikan kepada fraksi-fraksinya yang membuat surat, padahal dasar dari kerja komisi D itu kan berdasarkan surat fraksi yang minta penjelasan terkait KDS,” kata Hamzah.

Berdasarkan hasil temuan di lapangan, kata Hamzah, pendistribusian KDS memang tidak tepat sasaran dan ada upaya menutupi data serta dinilai tidak adil. Temuan itu ia dapatkan di dapilnya yakni Cilodong-Tapos.

ASN disebut menerima KDS

“Kenapa saya bilang begitu, contoh saja di dapil saya, banyak yang kita temukan ASN mendapat KDS, kalau ulama sih boleh silahkan, tapi kalau ASN misinya dimana,” kata Hamzah.

Temuan kedua, lanjut Hamzah, adalah tenaga koordinator tiap-tiap kelurahan. Ia mendapati ada honor yang diberikan kepada tenaga tersebut setiap bulannya hingga Rp 1,7 juta. Padahal, dalam rapat badan anggaran DPRD Depok, tidak dibahas soal honor koordinator KDS.

“Anggaran untuk koordinator setahu saya di badan anggaran, tidak pernah membahas, terus juga kita nggak tau proses seleksinya kaya apa, tim seleksinya darimana, tiba-tiba ada koordinator yang diberikan insentif,” kata Hamzah.

Atas temuan itulah, Hamzah menyebut, Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok ikut menyampaikan mosi tidak percaya kepada Wali Kota Depok dan Ketua DPRD Kota Depok.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Baca juga: DPRD Depok Ajukan Mosi tidak Percaya ke Wali Kota, Singgung Dugaan Nepotisme

Berita terkait

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

49 menit lalu

10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf

Fakta-Fakta Bus yang membawa siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang

Baca Selengkapnya

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

53 menit lalu

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

Sikap pro perubahan di Kota Depok itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

55 menit lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

1 jam lalu

11 Tewas dalam Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Dirut Jasa Raharja Ingatkan Keselamatan Berkendara

Jasa Raharja memberikan santunan Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

2 jam lalu

Berikut Alur Proses Uji KIR Kendaraan, Hindari Musibah Bus SMK Lingga Kencana Depok yang Kantongi KIR Kedaluwarsa

Bus pengangkut SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan lalu lintas memiliki KIR kedaluwarsa. Bagaimana proses melakukan uji KIR kendaraan?

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

2 jam lalu

RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 12 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Sebanyak 7 korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok menjalani operasi ortopedi karena alami luka berat.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

3 jam lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

3 jam lalu

Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dapat Santunan Jasa Raharja Rp50 Juta dan Pemkot Depok Rp10 Juta

PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok memberikan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana, Yayasan: Acara Perpisahan Telah Melalui Kesepakatan Orang Tua

4 jam lalu

Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana, Yayasan: Acara Perpisahan Telah Melalui Kesepakatan Orang Tua

Yayasan SMK Lingga Kencana Depok memberikan keterangan terkait kecelakaan bus, pelaksanaan acara perpisahan dan pemilihan PO bus.

Baca Selengkapnya

Buntut Kecelakaan SMK Lingga Kencana, DPRD Bakal Panggil Disdik Depok karena Banyak Aduan Masyarakat Soal Study Tour

5 jam lalu

Buntut Kecelakaan SMK Lingga Kencana, DPRD Bakal Panggil Disdik Depok karena Banyak Aduan Masyarakat Soal Study Tour

Ketua Komisi D DPRD Depok prihatin dan berbelasungkawa atas kecelakaan bus rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya