Demi Kurangi Polusi Udara, Pemkot Tangsel Imbau Pelajar Tak Bawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah

Kamis, 14 September 2023 20:26 WIB

Petugas Bus Sekolah menunggu pelajar yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMK 25 Jakarta, Rabu, 3 November 2021. Kepala UPT Bus Sekolah Ali Murthadho mengatakan bahwa 171 unit Bus Sekolah sudah kembali difungsikan antarjemput pelajar untuk PTM. TEMPO/Daniel Christian D.E

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan mengimbau para pelajar tak mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tangsel Deden Deni mengatakan, sebaiknya orangtua atau keluarga yang mengantar dan menjemput siswa.

“Dinas Pendidikan menganjurkan kepada orangtua, hari ini (melakukan) antar jemput anaknya di beberapa sekolah,” kata Deden, Kamis, 14 September 2023.

Imbauan ini adalah salah satu upaya Pemkot Tangsel mengatasi polusi udara yang disebabkan karena emisi kendaraan. Tangsel masuk sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk versi IQAir.

Deden telah menerbitkan surat perihal imbauan pencegahan polusi yang ditujukan kepada para kepala sekolah TK, PAUD, SD, serta SMP negeri dan swasta pada 25 Agustus 2023.

Dalam surat itu termaktub empat imbauan sebagai upaya mengurangi polusi udara sekaligus menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Advertising
Advertising

Berikut empat imbauan tersebut:
1. Sekolah mengimbau kepada siswa untuk menggunakan transportasi umum dan memaksimalkan angkutan bus sekolah, dan mengimbau para siswa untuk berjalan kaki ke sekolah guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa.

2. Sekolah mengimbau kepada orangtua agar tidak mengantarkan satu siswa dengan menggunakan satu mobil.

3. Sekolah yang mempunyai kendaraan operasional agar mengoptimalkan penggunaannya untuk antar jemput siswa sesuai titik penjemputan yang disetujui oleh orangtua siswa.

4. Sekolah menangani dan mengatur alur keluar-masuk siswa saat jam masuk dan jam pulang pada gerbang sekolah serta jalan di sekitar wilayah menuju sekolah.

Deden menilai banyak siswa yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat sekolah. Dia tak merincikan angkanya. Menurut dia, penggunaan transportasi pribadi juga bisa berdampak terhadap arus lalu lintas di sekitar sekolah.

“Bayangkan di beberapa sekolah, ada berapa ratus siswa, berapa ratus kendaraan yang keluar di waktu bersamaan, itu juga salah satu penyebab kemacetan juga,” ucapnya.

“Jadi minimal kita bisa mengurangi polusi udara yang lainnya (dan) mengurangi kemacetan di beberapa titik,” sambungnya.

Deden menambahkan pelajar juga dapat memanfaatkan bus sekolah gratis dari Pemkot Tangsel apabila orangtua sedang sibuk dan tak bisa mengantar atau menjemput sang anak.

“Kalau jumlah armada mungkin cek Dinas Perhubungan. Kalau jam tentu di jam sekolah, jam berangkat maupun pulang,” tutupnya.

Pilihan Editor: Ragam Pernyataan Polisi soal Kasus Anggi yang Bajak Paket Shopee

Berita terkait

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

1 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Pamulang Tangsel, Terdapat Luka Bacokan

2 hari lalu

Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Pamulang Tangsel, Terdapat Luka Bacokan

Kasus penemuan mayat pria dengan luka bacokan itu kini ditangani petugas Polres Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Jambret di Pondok Aren Tertangkap Setelah Gagal Curi Tas Lansia di Perumahan Deplu

3 hari lalu

Jambret di Pondok Aren Tertangkap Setelah Gagal Curi Tas Lansia di Perumahan Deplu

Jambret yang panik itu menabrak tempat sampah dan ditangkap polisi yang tengah bertugas dekat TKP.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

4 hari lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

5 hari lalu

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

5 hari lalu

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

5 hari lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

6 hari lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya