Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang Afif Maulana ke Bareskrim, LBH Muhammadiyah Siapkan Dokter Forensik

Senin, 22 Juli 2024 14:09 WIB

Orangtua Afif Maulana, pelajar SMP yang tewas diduga dianiaya oknum polisi, menabur bunga di pusara anaknya di pemakaman umum (TPU) Tanah Sirah, Padang, Sumatera Barat, Rabu, 10 Juli 2024. Keluarga Afif Maulana bersama LBH Padang dan mahasiswa menggelar doa bersama dan tabur bunga bertepatan dengan 31 hari meninggalnya Afif Maulana dan keluarga berharap mendapatkan keadilan atas peristiwa itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik (LBHAP) PP Muhammadiyah siap menyediakan dokter forensik untuk melakukan ekshumasi (pembongkaran makam) Afif Maulana, anak 13 tahun yang diduga tewas disiksa polisi di Padang, Sumatera Barat.

"Kami siap apabila diminta untuk menghadirkan dokter forensik dari Muhammadiyah untuk ekshumasi dan otopsi ulang," ujar Ketua Badan Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni di Mabes Polri, Senin, 22 Juli 2024.

Hal itu disampaikan Gufroni saat mengajukan permohonan ekshumasi Afif ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Ia mengajukan permohonan itu berdasarkan surat kuasa yang diberikan orang tua almarhum Afif, yaitu Afrinaldi dan Anggun Angriani.

Bila permohonan ekshumasi diterima, pelaksanaannya bisa dilakukan oleh dokter forensik dari Muhammadiyah. Hal itu untuk menghindari adanya asumsi ketidaktransparan dari hasil ekshumasi dan otopsi ulang nantinya. "Agar tidak terjadi dugaan, bahwa prosesnya tertutup atau hasilnya dibuat-buat," ujar dia.

Gufroni mengklaim dokter Muhammadiyah telah memiliki pengalaman di bidang forensik.

Afif (13 tahun), seorang siswa SMP diduga meninggal karena disiksa polisi dari Polsek Kuranji, Padang. Namun Kapolda Sumatera Barat membantah ada penyiksaan oleh polisi dalam kasus kematian Afif. Dia bersikeras Afif meninggal karena melompat dari Jembatan Kuranji pada saat razia tawuran.

Sebelumnya, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan adanya otopsi ulang kepada Afif. Perintah itu diberikan karena adanya dugaan keterlibatan anggotanya.

Mayat Afif ditemukan di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) oleh seorang pegawai cafe pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Temuan mayat bocah tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Kuranji.

Advertising
Advertising

Hasil penyelidikan kepolisian sebelumnya mengatakan, Afif meninggal karena lompat dari jembatan. Ia diduga lompat saat menghindari kejaran polisi yang sedang mengamankan kumpulan remaja termasuk Afif yang diduga hendak melakukan tawuran.

Namun keluarga meyakini kematian Afif bukan meninggal karena melompat dari jembatan, melainkan akibat kekerasan polisi. Keyakinan itu muncul, karena teman Afif mengaku sempat melihat Afif dikerumuni oleh polisi di atas jembatan sebelum mereka berpisah.

Pada saat ini kasus kematian Afif Maulana ditangani oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar). Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah memutuskan memberi perlindungan kepada 5 keluarga Alif. Mereka adalah ayah, Ibu, Paman, Kakek dan Nenek dari Afif.

Pilihan Editor: Investasi Fiktif Menyeret Anak Polisi di Bogor, Kasat Reskrim Ungkap Kasusnya Naik ke Penyidikan

Berita terkait

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

5 jam lalu

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

Bunyi pasal mana yang menjerat seseorang untuk kepemilikan senjata api?

Baca Selengkapnya

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

1 hari lalu

Wapres dan Menlu Turki Hadiri Pemakaman Aktivis yang Dibunuh oleh Israel di Tepi Barat

Para pejabat Turki dan tokoh-tokoh dari berbagai spektrum politik berkumpul untuk menghormati pemakaman aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi

Baca Selengkapnya

Kapolri Bakal Siapkan Penyidik Bila Dugaan Penyelewengan Dana PON XXI Terbukti

3 hari lalu

Kapolri Bakal Siapkan Penyidik Bila Dugaan Penyelewengan Dana PON XXI Terbukti

Kapolri mengatakan, baik Polri, kejaksaaan, maupun KPK punya kesamaan ruang dalam menangani laporan dugaan penyelewengan dana PON XXI.

Baca Selengkapnya

23 Tahun Jadi Penggali Kubur, Bripka Joko Hadi dapat Perhatian Kapolri Listyo Sigit

5 hari lalu

23 Tahun Jadi Penggali Kubur, Bripka Joko Hadi dapat Perhatian Kapolri Listyo Sigit

Kapolri Listyo Sigit memberikan perhatian khusus kepada Bripka Joko yang sekitar 23 tahun menjadi penggali kubur untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

5 hari lalu

Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.

Baca Selengkapnya

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

5 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah: Kader Silakan Ikut Pilkada, Asal Tak Lupa Umat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir tak mempermasalahkan sejumlah kadernya turut bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 ini

Baca Selengkapnya

Perang Bintang di Pilgub Jateng: Sederet Purnawirawan Jenderal TNI dan Polri di Tim Pemenangan Ahmad Luthfi

7 hari lalu

Perang Bintang di Pilgub Jateng: Sederet Purnawirawan Jenderal TNI dan Polri di Tim Pemenangan Ahmad Luthfi

Sederet nama purnawirawan Jenderal TNI dan Polri menjadi tim pemenangan Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Intip Pembagian Tugas TNI-Polri Jelang Misa Agung Paus Fransiskus Hari Ini

11 hari lalu

Intip Pembagian Tugas TNI-Polri Jelang Misa Agung Paus Fransiskus Hari Ini

Kapolri dan Panglima TNI memastikan pengamanan ketat menjelang misa agung Paus Fransiskus di GBK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kapolri dan Panglima TNI Pastikan Keamanan GBK Menjelang Misa Agung Paus Fransiskus Besok

11 hari lalu

Kapolri dan Panglima TNI Pastikan Keamanan GBK Menjelang Misa Agung Paus Fransiskus Besok

Kapolri dan Panglima TNI hari ini meninjau lokasi misa agung Paus Fransiskus di Stadion Utama GBK. Pastikan pengamanan yang ketat.

Baca Selengkapnya

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

11 hari lalu

Azan Mahgrib di TV Diganti Running Text saat Paus Fransiskus Pimpin Misa, Wamenkominfo: Ormas Islam Setuju

"Tayangan azan Mahgrib diganti running text di televisi yang menyiarkan live Misa Akbar yang dihadiri Paus Fransiskus, sudah disetujui Ormas Islam"

Baca Selengkapnya