Proses Seleksi Akpol Terus Berjalan di Tengah Polemik Lolosnya 11 Calon Taruna dari NTT

Minggu, 28 Juli 2024 21:30 WIB

Dedi Prasetyo selaku Kepala Divisi Humas Polri mengadakan Konferensi pers terkait saksi dan tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan di Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022. Penahanan dilakukan setelah pemeriksaan 93 saksi, termasuk 11 saksi ahli, satu saksi pidana, delapan dari kedokteran, dan dua ahli dari Laboratorium Forensik. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Kepolisian Republik Indonesia (Akpol) hanya akan menerima 325 calon taruna/taruni 2024. Informasi tersebut disampaikan oleh Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo pada pembukaan sidang akhir seleksi taruna Akpol tingkat pusat, di Auditoriun Cendikia Akpol, Jawa Tengah, Ahad, 28 Juli 2024.

"Dari 325, 284 adalah taruna dan 41 adalah taruni," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Ahad, 28 Juli 2024. Namun, dibalik euforia yang akan didapat para catar terpilih, seleksi catar tahun 2024 bukan tanpa kritik. Beberapa waktu lalu, gedung Bareskrim didatangi massa unjuk rasa yang meminta pengulangan tes seleksi untuk 11 orang catar Akpol di NTT.

Alasan permintaan tersebut karena 11 orang yang lolos dianggap merupakan konflik kepentingan. Sebab 8 di antara mereka adalah anak dari polisi. Termasuk satu di antaranya, Timothy Abishai Silitonga, anak dari Kapolda NTT, Inspektur Jenderal Daniel Tahi Monang Silitonga.

Namun hingga memasuki sidang akhir seleksi taruna Akpol 2024 hari ini, permintaan tersebut tidak digubris. Tempo beberapa kali meminta tanggapan kepada Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam beberapa kesempatan, perihal permintaan para pengunjuk rasa, namun ia tidak memberi jawaban jelas. "Nanti saya cek," ujar dia dalam beberapa kali kesempatan.

Dalam pembukaan sidang akhir seleksi taruna Akpol hari ini, Dedi Prasetyo didampingi oleh Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dan Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar. Ia mengataka ada perbedaan dengan seleksi tahun sebelumnya, yakni: waktu proses seleksi di tingkat pusat yang lebih singkat. Tahun sebelumnya waktu seleksi 30 hari, sementara tahun ini hanya 21 hari.

Advertising
Advertising

Di luar dari problematika seleksi Akpol, ia menegaskan hasil seleksi nantinya merupakan hasil murni dari jerih payah dan kerja keras peserta. Ia mengklaim seleksi dilakukan secara objektif dan transparan.

Peserta yang mengikuti ujian akhir tersebut dikatakan telah melalui rangkaian tes, mulai dari pemeriksaan administrasi, tes akademik, asesmen mental ideologi, pemeriksaan psikologi, penelusuran mental kepribadian. Kemudian juga uji kesamaptaan jasmani dan anthropometri, hingga pemeriksaan penampilan.

Pilihan Editor: BNN Bantah Driver Ojol di Lampung Dijebak Polisi jadi Kurir Narkoba

Berita terkait

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

12 jam lalu

Pansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?

Ketua Pansel Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa 12 peserta yang lolos berasal dari berbagai profesi.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

15 jam lalu

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

Pemberantasan judi online membutuhkan perjalanan panjang. Walau berjuta situs diblokir, bisnis haram ini tetap merajalela di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

1 hari lalu

Pengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?

Bunyi pasal mana yang menjerat seseorang untuk kepemilikan senjata api?

Baca Selengkapnya

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

1 hari lalu

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

Perbincangan ihwal sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai dalang bisnis judi online di Indonesia tiba-tiba hilang sejak awal Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Kejagung dan Polri Masih Telusuri Bentuk Penyalahgunaan Dana PON 2024

2 hari lalu

Kejagung dan Polri Masih Telusuri Bentuk Penyalahgunaan Dana PON 2024

Polri dan Kejaksaan Agung masih menelusuri bentuk penyelewengan anggaran PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Jaga Independensi KPK, Eks Penyidik Minta Capim yang Nantinya Terpilih Mundur dari Instansi Asal

3 hari lalu

Jaga Independensi KPK, Eks Penyidik Minta Capim yang Nantinya Terpilih Mundur dari Instansi Asal

Yudi Purnomo Harahap mengomentari komposisi calon pimpinan (Capim) KPK yang didominasi oleh aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Tim Putra Rugby Aceh Raih Emas PON 2024, Empat Atlet Anggota Polda Aceh

3 hari lalu

Tim Putra Rugby Aceh Raih Emas PON 2024, Empat Atlet Anggota Polda Aceh

Empat atlet yang berperan dalam kemenangan tim putra Aceh cabor Rugby X di ajang PON 2024 merupakan personel Podla Aceh.

Baca Selengkapnya

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

4 hari lalu

Pernah Terjadi Ledakan Bom BEJ 24 Tahun Lalu, IHSG Langsung Goyang

Teror bom terjadi di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ). Simak kilas balik peristiwa bom BEJ 24 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

KLHK Terbitkan Aturan Pelindung Aktivis Lingkungan, ICEL: Tinggal Polri yang Belum Punya

4 hari lalu

KLHK Terbitkan Aturan Pelindung Aktivis Lingkungan, ICEL: Tinggal Polri yang Belum Punya

ICEL menilai Permen LHK Nomor 1 Tahun 2024 harus diselaraskan dengan beleid sejenis yang sudah ada. Mereka menunggu komitmen sejenis dari Polri

Baca Selengkapnya

Permintaan Jokowi kepada Menteri dan Pejabat TNI-Polri Sebelum Pensiun

4 hari lalu

Permintaan Jokowi kepada Menteri dan Pejabat TNI-Polri Sebelum Pensiun

Presiden Jokowi meminta anggota kabinetnya membuat aturan yang mendukung program Prabowo.

Baca Selengkapnya