IM57+ Institute: KPK Tak Bisa Diperbaiki oleh Wajah Lama

Senin, 29 Juli 2024 19:38 WIB

(Dari kanan) Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha dan mantan penyidik KPK Novel Baswedan usai mengajukan uji materiil terhadap UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - IM57+ Institute menyoroti hasil survei Litbang Kompas terkait kepuasan kinerja KPK periode 2019-2024. Dalam hasil survei itu, 61,3 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja KPK saat ini.

Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha, mengatakan pihaknya sejak awal percaya lembaga antirasuah itu telah rusak secara sistemik, sehingga KPK butuh pimpinan yang bukan hanya baru, tetapi luar biasa. Hal ini untuk memperbaiki lembaga itu secara menyeluruh. “KPK tidak akan mungkin bisa diperbaiki oleh wajah-wajah lama,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2024.

Dua pimpinan KPK saat ini, Nurul Ghufron dan Johannis Tanak, kembali mendaftar sebagai calon pimpinan KPK 2024-2029. Praswad menilai keduanya sudah tidak diinginkan oleh publik karena terbukti gagal dalam periode kepemimpinannya.

Praswad menuturkan, survei Litbang Kompas ini menjadi penanda dua hal. “Pertama, seharusnya Pimpinan KPK lama menyadari mereka telah gagal karena bagian dari masalah,” tuturnya.

Terlebih, dua pimpinan KPK yang mendaftar lagi salah satunya adalah orang yang memiliki indikasi pelanggaran etik atas laporan yang masuk dan diproses Dewas KPK.

Advertising
Advertising

Hal ke dua, Pansel KPK harus mempertimbangkan masukan publik secara serius, sehinga tidak hanya menjadi hasil survei. Sebab, data dan informasi ini merepresentasikan harapan publik untuk KPK ke depan.

IM57+ Institute meminta Pansel KPK untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Jangan jadikan masukan dan aspirasi publik hanya sekadar formalitas belaka,” kata Praswad.

Hasil Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan 61,3 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja KPK periode kepemimpinan 2019-2024. Temuan itu terungkap dalam survei terhadap 530 responden di 28 provinsi.

Selain itu, mayoritas responden menginginkan KPK dipimpin oleh sosok baru. Terdapat 51,4 persen dari total responden menyatakan bahwa seluruh kursi pimpinan KPK harus diisi oleh orang baru.

Pimpinan KPK Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

Dari 236 nama capim yang dinyatakan lolos seleksi awal, ada dua pimpinan KPK periode saat ini. Mereka adalah Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.

Dalam catatan Tempo, Nurul Ghufron pernah berseteru dengan Dewas KPK selama menjabat sebagai Wakil Ketua KPK. Perkara Nurul Ghufron dengan Dewas KPK ini berawal saat dirinya diadukan ke Dewas KPK atas dugaan pelanggaran kode etik.

Dia dituduh menghubungi pejabat Kementerian Pertanian dan meminta bantuan untuk memuluskan mutasi aparatur sipil negara atau ASN rekanannya.

Saat Dewas KPK memproses pengaduan tersebut, Ghufron melawan balik dengan menggugat ke PTUN Jakarta dan mengajukan judicial review Peraturan Dewas ke Mahkamah Agung. Ia juga melaporkan Dewas KPK ke Bareskrim Polri.

Ghufron juga yang menggugat batas minimal usia calon pimpinan KPK menjadi 50 tahun dan masa jabatan pimpinan KPK menjadi lima tahun.

Selain itu, Johanis Tanak pernah menjalani sidang etik Dewas KPK. Tanak pernah diduga menjalin komunikasi dengan pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Idris Froyoto Sihite. Percakapan itu diduga terjadi saat proses penyelidikan perkara dugaan korupsi di kementerian itu. Namun, Dewas KPK memutuskan Tanak tak terbukti melanggar etik.

MUTIA YUANTISYA | NOVALI PANJI

Pilihan Editor: Edisi 10 Tahun Jokowi: Biang Keladi Pelemahan KPK dan Loyalitas Ganda Pegawai

Berita terkait

Klarifikasi Kaesang Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi di KPK, Berikut Profil Anak Jokowi, Adik Gibran dan Adik Ipar Bobby Nasution

19 menit lalu

Klarifikasi Kaesang Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi di KPK, Berikut Profil Anak Jokowi, Adik Gibran dan Adik Ipar Bobby Nasution

Kaesang datangi KPK untuk klarifikasi dugaan gratifikasi jet pribadi. Ini profil anak Jokowi, adik Gibran dan adik ipar Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya

Daftar Capim KPK yang Maju Tes Wawancara, Didominasi Aparat Penegak Hukum?

9 jam lalu

Daftar Capim KPK yang Maju Tes Wawancara, Didominasi Aparat Penegak Hukum?

Ada 20 nama capim KPK dan 20 nama dewas yang lolos seleksi dan akan menghadapi tahap wawancara. Namun, ada beberapa kritik datang dari berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

10 jam lalu

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

KPK memeriksa 35 kelompok masyarakat di Malang dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim.

Baca Selengkapnya

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

11 jam lalu

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

Laode pribadi ingin Dewas KPK nanti melakukan pengawasan ketat. Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya masalah.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

12 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

12 jam lalu

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

Ketua IM57+ Institute menanggapi klarifikasi anak Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK, soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpanginya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

13 jam lalu

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

KPK kembali memeriksa Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud sebagai saksi dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .

Baca Selengkapnya

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

14 jam lalu

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

Calon Dewas KPK, Gusrizal, menyampaikan sejumlah hal untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK

Baca Selengkapnya

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

15 jam lalu

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

KPK disebut tidak menindaklanjuti 150 hasil analisis dan hasil pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apa kata KPK?

Baca Selengkapnya

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

15 jam lalu

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

Kaesang Pangarep diduga mengajak kakak iparnya, Nadya Gudono, saat menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya