Terungkap, Harvey Moeis dan Helena Lim Diduga Nikmati Rp 420 Miliar dari Korupsi Timah

Kamis, 1 Agustus 2024 14:07 WIB

Penyidik Jampidsus Kejagung melimpahkan barang bukti tersangka kasus korupsi timah, Harvey Moeis dan Helena Lim, ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 22 Juli 2024. Barang bukti yang ditunjukkan antara lain uang tunai senilai Rp 10 miliar, Rp 1,48 miliar, SGD 2 juta, sejumlah tas mewah, dan sejumlah mobil mewah. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk Harvey Moeis dan Helena Lim disebut menikmati uang haram hasil korupsi timah senilai Rp 420 miliar. Hal ini diungkapkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

Agenda sidang tersebut adalah pembacaan dakwaan terhadap tiga terdakwa kasus korupsi timah. Mereka adalah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Kadis ESDM) Provinsi Bangka Belitung periode 2015-2019 Suranto Wibowo, Kadis ESDM Bangka Belitung periode 2021-2024 Amir Syahbana, serta Plt Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung periode Maret-Desember 2019 Rusbani alias Bani.

“Perbuatan korupsi ini didakwa merugikan keuangan negara senilai Rp 300 triliun,” ucap Ardito, Rabu, 31 Juli 2024.

Dalam persidangan itu, JPU menjelaskan Harvey Moeis selaku perpanjangan tangan dari PT Refined Bangka Tin dan Helena Lim sebagai Manajer PT Quantum Skyline Exchange menerima aliran uang korupsi pengelolaan timah senilai Rp 420 miliar. “Memperkaya HARVEY MOEIS dan HELENA LIM setidak-tidaknya Rp 420.000.000.000,00 (empat ratus dua puluh miliar rupiah),” bunyi surat dakwaan yang dilayangkan Jaksa Penuntut Umum, Rabu.

Menurut JPU, terdapat sejumlah cara bagaimana Harvey Moeis dan Helena Lim menerima uang haram tersebut. Salah satunya melalui program kerja sama sewa peralatan processing penglogaman timah antara PT Timah Tbk. dengan PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, PT Stanindo Inti Perkasa, dan PT Tinindo Internusa.

Advertising
Advertising

JPU mengatakan, kerjasama itu adalah akal-akalan dari sejumlah pejabat PT Timah. Mereka adalah Direktur Utama PT Timah periode 2016-2021 Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode April 2017-Februari 2020 Alwin Albar, dan Direktur Keuangan PT Timah periode 2016-2020 Emil Ermindra.

Selain akal-akalan pejabat PT Timah, kerja sama itu juga merupakan tipu daya sejumlah pengusaha swasta yang terlibat. Mulai dari Beneficial Owner CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia Tamron alias Aon, Beneficiary Owner PT Stanindo Inti Perkasa Suwito Gunawan alias Awi, General Manager Operasional PT Tinindo Internusa periode 2017-2020 Rosalina, Marketing PT Tinindo Internusa periode 2008-2018 Fandy Lingga alias Fandy Lie, Direktur PT Sariwiguna Binasentosa Robert Indarto, hingga Direktur Pengembangan Usaha PT Refined Bangka Tin Reza Andriansyah, dan Harvey Moeis.

Para terdakwa ini, kata JPU, menyepakati besaran pembayaran sewa peralatan processing penglogaman timah sebesar Rp 3,02 triliun. Angka ini jauh melebihi nilai Harga Pokok Penjualan (HPP) smelter PT Timah dari yang seharusnya senilai Rp 738,93 miliar. “Sehingga terdapat kemahalan harga sebesar Rp2,28 miliar,” kata JPU.

Setelah kerja sama itu disepakati, Tamron, Suwito, Robert, dan Fandy bertemu dengan Harvey. Dalam pertemuan itu, Harvey Moeis yang merupakan suami dari artis Sandra Dewi meminta uang sebesar 500 hingga 750 dolar Amerika Serikat per metrik ton kepada tempatnya untuk biaya pengamanan peralatan.

Keempat pengusaha itu pun sepakat untuk mengumpulkan uang dengan membuat seperti dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Nilai yang disepakati adalah 500 dolar per metrik ton, yang dihitung dari jumlah hasil peleburan timah dengan PT Timah.

Dana itu kemudian ada yang diserahkan secara langsung kepada Harvey. Ada juga dana yang di transfer melalui rekening tempat penukaran uang atau Money Changer PT Quantum Skyline Exchange dan money changer lainnya, sehingga seolah-olah uang yang ditransfer merupakan transaksi penukaran mata uang asing.

“Setelah uang tersebut masuk ke rekening money changer PT Quantum Skyline Exchange, maka dilakukan penarikan oleh Helena Lim yang kemudian uang tersebut diserahkan dan dikelola oleh Harvey,” tutur JPU.

RADEN PUTRI | ANTARA

Pilihan Editor: Tangan Harvey Moeis Terborgol, Kejaksaan Tunjukkan Barang Bukti Tumpukan Uang Miliaran dan Deretan Mobil Mewah

Berita terkait

Kejati DKI Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi di Indofarma, Salah Satunya Eks Dirut

3 jam lalu

Kejati DKI Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi di Indofarma, Salah Satunya Eks Dirut

Para tersangka dugaan korupsi di Indofarma dinilai telah merugikan negara sejumlah Rp 371 miliar

Baca Selengkapnya

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

6 jam lalu

Jokowi Kritik izin Membangun PLTP Butuh 6 Tahun, ESDM SInggung Konflik dengan Masyarakat

ESDM menyebutkan bahwa mandeknya perizinan PLTP biasa terjadi di tahap eksplorasi dimana sering timbul penolakan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Harvey Moeis Sebut Ada Kejanggalan Dalam Kemitraan Smelter PT Timah-PT RBT

7 jam lalu

Hakim Sidang Harvey Moeis Sebut Ada Kejanggalan Dalam Kemitraan Smelter PT Timah-PT RBT

Majelis Hakim Tipikor heran PT Timah bekerja sama dengan PT RBT yang merupakan kompetitor mereka

Baca Selengkapnya

PT Timah Patok Harga Sewa Smelter Spesial ke PT RBT Lebih Mahal dari Smelter Lain

9 jam lalu

PT Timah Patok Harga Sewa Smelter Spesial ke PT RBT Lebih Mahal dari Smelter Lain

PT Timah Tbkharus membayar PT Refined Bangka Tin (RBT) US$4.000 untuk melebur bijih timah per metrik ton. Harga ini lebih mahal dibanding smelter lainnya.

Baca Selengkapnya

Tak Jadi Banding, Mantan Ketua KONI Sumsel Terima Vonis 1 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Rp 3,4 Miliar

9 jam lalu

Tak Jadi Banding, Mantan Ketua KONI Sumsel Terima Vonis 1 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Rp 3,4 Miliar

Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin memutuskan tidak banding dan menerima vonis 1 tahun penjara di kasus korupsi dana hibah APBD.

Baca Selengkapnya

Sidang Harvey Moeis, PT Timah Klaim Kemitraan dengan 5 Smelter Dicantumkan pada RKAB

11 jam lalu

Sidang Harvey Moeis, PT Timah Klaim Kemitraan dengan 5 Smelter Dicantumkan pada RKAB

Eko Zuniarto selaku Evaluator Kerja Sama Smelter PT Timah Tbk, menyebut kerja sama smelterdimuat dalam RKAB perusahaan.

Baca Selengkapnya

Sidang Harvey Moeis, PT Timah Rogoh Kocek Rp 4 Triliun untuk Bayar PT RBT

11 jam lalu

Sidang Harvey Moeis, PT Timah Rogoh Kocek Rp 4 Triliun untuk Bayar PT RBT

Di sidang Harvey Moeis, evaluator kerja sama smelter PT Timah mengungkap jumlah uang yang mengalir ke PT Refined Bangka Tin (RBT).

Baca Selengkapnya

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

13 jam lalu

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

Skema dugaan korupsi yang dilakukan Budi Said diungkap Andik saat menjadi saksi pada sidang korupsi pembelian emas Antam pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tersangka Korupsi Seleksi PPPK Langkat Tak Ditahan, Ini Kata Polda Sumatera Utara

15 jam lalu

5 Tersangka Korupsi Seleksi PPPK Langkat Tak Ditahan, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Polda Sumut mengatakan tidak ada keharusan untuk menahan lima tersangka korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

KPK Kumpulkan Informasi soal Dugaan Korupsi PON 2024 Aceh-Sumut

17 jam lalu

KPK Kumpulkan Informasi soal Dugaan Korupsi PON 2024 Aceh-Sumut

KPK tengah menggali informasi tentang dugaan korupsi penyelanggaraan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya