Ehipassiko School di BSD Bantah Berhentikan Sepihak Siswi Kelas 1 SMP karena Dugaan Bullying Verbal

Rabu, 7 Agustus 2024 22:54 WIB

Febrian Temansjah, Ketua Yayasan Pancaran Dharma Ratana, menunjukkan CCTV ruang guru di sekolah Ehipassiko School, BSD, Kota Tangerang Selatan, Rabu, 7 Agustus 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

TEMPO.CO, Tangerang - Ehipassiko School di BSD Tangerang Selatan (Tangsel) membantah melakukan pemecatan sepihak terhadap NCS, seorang siswi kelas VII atau setingkat 1 SMP. Menurut Ketua Yayasan Pancaran Dharma Ratana, Febrian Temansjah, NCS keluar atas permintaan wali murid sendiri.

Sebelumnya dikabarkan seorang siswi berinisial NCS diberhentikan sepihak oleh Sekolah Ehipassiko, di BSD, Kota Tangerang Selatan. NCS diduga dikeluarkan dari sekolah karena bullying verbal terhadap N siswi lainnya.

Febrian mengatakan, persoalan antara kedua siswi itu, NCS dan N, sejatinya telah selesai. "Mereka sudah tidak ada masalah, bahkan dua orang lainnya yang diduga terlibat persoalan ini juga sudah mendapat sanksi dari pihak sekolah," ujarnya pada Tempo, Rabu 7 Agustus 2024.

Setelah melakukan kajian mendalam pada persoalan ini, pihak sekolah menyimpulkan ada kekerasan verbal yang terjadi. Dalam hal ini pihak sekolah perlu melakukan pembinaan dan pendisiplinan kepada NCS dan beberapa orang lainnya yang terlibat.

"Kami sudah memberikan sanksi berupa melaksanakan tugas piket di sekolah selama 1 minggu. Kemudian melaporkan kegiatan rumah ibadah selama satu bulan, ini kami beritakan karena memang wajar di sekolah yang kami bina," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dirinyapun menyangkal adanya surat peringatan (SP) 1 yang diberikan pada siswi terlibat seperti yang disampaikan Felix Sinaga, orang tua NCS. Bahkan, Febrian mengklaim pihak sekolah mendapat intimidasi dari orang tua siswi tersebut.

"Tidak ada kami berikan SP, dan sanksi yang kami berikan memang hanya dua point tadi. Persoalan ini memang sebenarnya sudah selesai di antara siswi. Tapi FS (ayah NCS) mengintimidasi kami dengan membawa anggota DPRD dan juga melapor sana sini," ujarnya.

Dia juga membantah tuduhan bahwa pihak sekolah melakukan penyekapan terhadap NCS. "Enggak ada, saat itu memang peserta didik itu diarahkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang guru. Dan itu memang wajar dengan pengawasan kami," ujarnya.

<!--more-->

Febrian menambahkan dirinya memastikan jika keputusan mengembalikan NCS kepada keluarga bukan atas dasar keputusan sekolah. "Orang tua NCS yang meminta untuk anak didik dikembalikan. Kemudian beliau juga meminta untuk seluruh administrasi yang telah dikeluarkan untuk dikembalikan, kami berikan itu," ujarnya.

Dia berharap persoalan ini tidak kian melebar. Apalagi saat ini proses belajar mengajar masih terus berjalan. "Kami tidak ingin membuka masalah ini terlalu dalam, tetapi kami juga berharap orang tua dari NCS bisa mengerti dan tidak memberitakan hal yang tidak seharusnya," ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Ehipassiko School, Meidiana Tanadi menjelaskan bahwa pihak sekolah telah berusaha melakukan segala sesuatunya sesuai dengan prosedur. Pihak sekolah telah melakukan kajian dan melakukan mediasi terhadap kedua peserta didik tersebut sesuai dengan prosedur.

"Pihak sekolah telah berkomunikasi dengan kedua peserta didik, rekan peserta didik yang terkait, dan orang tua kedua belah pihak.

"Kami mengklarifikasi bahwa pihak sekolah tidak pernah menerbitkan Surat Peringatan Pertama (SP I) untuk peserta didik NCS dan pihak sekolah memutuskan untuk melakukan pembinaan dan pendisiplinan terhadap peserta didik tersebut," kata Meidiana.

Sebagai sekolah berkarakter, kata Meidiana, sekolah Ehipassiko memiliki hak untuk melakukan pembinaan dan pendisiplinan terhadap peserta didik. "Pembentukan karakter peserta didik dapat terlaksana jika didukung oleh seluruh warga sekolah di antaranya peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orangtua," ujarnya.

Pilihan Editor: Polda Yogyakarta Hentikan Penyidikan Meila Nurul Fajriah Pendamping 30 Korban Kekerasan Seksual




Berita terkait

Kasus Bullying Binus Simprug, Dalih Kuasa Hukum Terlapor Sebut Peristiwa di Toilet sebagai Perkelahian

3 jam lalu

Kasus Bullying Binus Simprug, Dalih Kuasa Hukum Terlapor Sebut Peristiwa di Toilet sebagai Perkelahian

Kuasa hukum terlapor berdalih peristiwa di toilet sekolah tersebut bukanlah pengeroyokan atau bullying, tapi sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya

Dokter Aulia Risma Mahasiswa PPDS Undip Dipalak Rp 225 Juta, Kemana Aliran Uangnya?

16 jam lalu

Dokter Aulia Risma Mahasiswa PPDS Undip Dipalak Rp 225 Juta, Kemana Aliran Uangnya?

Mahasiswa PPDS Undip Dokter Aulia Risma diduga diperas ratusan juta rupiah untuk penuhi kebutuhan non-akademik senior.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 3 Tersangka Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tangsel

17 jam lalu

Polisi Tangkap 3 Tersangka Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Tangsel

Polisi menangkap tiga tersangka kekerasan seksual terhadap anak di Tangsel. Pelaku ada yang driver ojol hingga orang tua sambung.

Baca Selengkapnya

Warga Pondok Aren Bekuk Pemuda Saat Transaksi Narkoba

20 jam lalu

Warga Pondok Aren Bekuk Pemuda Saat Transaksi Narkoba

Diduga akan melakukan transaksi narkoba jenis sintetis, seorang pemuda diamankan warga. Dia diamankan warga di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Bullying di Binus School Simprug Ungkap Bentuk Perundungan yang Dialami

1 hari lalu

Korban Dugaan Bullying di Binus School Simprug Ungkap Bentuk Perundungan yang Dialami

Korban dugaan bullying di Binus School Simprug mengadu ke Komisi Hukum DPR RI

Baca Selengkapnya

Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

1 hari lalu

Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

Ayah korban dugaan perundungan itu menunggu hasil autopsi santri yang baru berumur 13 tahun tersebut untuk mengetahui penyebab kematian putranya.

Baca Selengkapnya

Fakta Terbaru Bullying PPDS Undip: Polda Jateng Telusuri Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah, Mahasiswa Diperiksa

1 hari lalu

Fakta Terbaru Bullying PPDS Undip: Polda Jateng Telusuri Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah, Mahasiswa Diperiksa

Fakta-fakta terbaru terkait dugaan kasus bullying PPDS Undip. Mulai dari Polda telusuri aliran dana ratusan juta hingga sejumlah mahasiswa diperiksa.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

2 hari lalu

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

Kemendikbudristek akan melibatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-bullying yang baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Harap Kegiatan Ekstrakulikuler Ditingkatkan untuk Cegah Perundungan di Sekolah

2 hari lalu

Anggota DPR Harap Kegiatan Ekstrakulikuler Ditingkatkan untuk Cegah Perundungan di Sekolah

Dede menilai, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menekan kasus perundungan maupun kejahatan anak usia sekolah.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Kasus Bullying PPDS Undip: Sejumlah Mahasiswa Diperiksa, Menkes Heran Dilaporkan

2 hari lalu

Babak Baru Kasus Bullying PPDS Undip: Sejumlah Mahasiswa Diperiksa, Menkes Heran Dilaporkan

Tim hukum Undip memberikan pendampingan ke sejumlah mahasiswa PPDS yang dimintai keterangan polisi soal kasus bullying.

Baca Selengkapnya