Banyak WNI jadi Korban TPPO, Kemlu Minta Masyarakat Hati-hati dan Melapor Saat Kerja di Luar Negeri

Jumat, 16 Agustus 2024 06:21 WIB

Ilustrasi TPPO. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meminta warga Indonesia dapat berhati-hati dalam menerima tawaran kerja di luar negeri. Mereka juga meminta WNI bisa tertib melapor jika bekerja di luar negeri.

Kasus terjebaknya WNI di wilayah konflik atau Myanmar bukan baru pertama kali terjadi. Terakhir, kasus yang menimpa Suhendri Arsyiansah seorang warga Jakarta Selatan menjadi korban penyekapan yang diduga oleh kelompok bersenjata di Myanmar.

Kasus ini menambah catatan panjang tugas Kemlu dalam menangani warganya yang menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kasubdit Kawasan Asia Tenggara Direktorat Perlindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rina Komaria mengatakan laporan atas kasus TPPO meningkat pada 2024.

"Pada tahun ini memang naik angka untuk laporan yang masuk ke kami, karena memang dinamis sekali datanya. Ada juga WNI yang berhasil keluar dari coumpund tersebut," ujar Rina Kamis, 15 Agustus 2024.

Kata dia, dalam data yang dimiliki juga terdapat kenaikan yang cukup signifikan dari keberangkatan WNI ke wilayah Kamboja hingga Myanmar. "Kalau dilihat dari statistik memang selalu bertambah yang berangkat ke Myanmar, Kamboja, dan lainnya," ucap Rina.

Advertising
Advertising

Menurut dia, kebanyakan WNI yang berangkat ke Kamboja hingga Myanmar untuk sektor perjudian. Sektor tersebut berasal dari judi online hingga kerja di kasino.

"Yang berangkat ke sana untuk bekerja di perusahaan judi online misalkan, itu memang meningkat. Jadi memang harus diwaspadai, masyarakat jangan terlalu tergiur dengan hal ini karena memang banyak yang terjebak," ujarnya.

"Pinginnya bekerja sebagai marketing, coustemer service kadang-kadang juga ditawari sebagai IT Counsultan, tapi ada juga mereka yang berangkat keluar negeri mereka melek teknologi," tambahnya.

Bukan hanya berangkat sebagai pekerja migran yang legal, bahkan Kemlu menyebut terdapat juga banyak WNI yang berangkat secara ilegal dengan iming-iming mendapatkan penghasilan yang meningkat. "Karena yang ditawarkan adalah lowongan kerja yang membutuhkan melek teknologi atau IT yah, ini membuat mereka khususnya yang mungkin butuh kerjaan dan ga dapet dapet kerja di dalam negeri dan tidak melakukan cek dan ricek kemudian berangkatlah mereka tidak dengan prosedur yang benar," ujar Rina.

Dia meminta para WNI untuk dapat mengurangi kejadian yang menimpa para korban online scam dan TPPO WNI dapat mengikuti prosedur yang berlaku. "Kalau ke luar negeri saya berharap bisa melakukan prosedur yang berlaku seperti mengurus visa, melihat kontrak kerja dan juga melakukan pengecekan perusahaannya. Pengalaman kami ke sana banyak yang hanya ditawari teman, ditawari tetangga, dan hanya melihat iklan di media sosial saja. Itu sebenarnya tidak terlalu valid, jadi mohonlah agar teman teman kita bisa lebih rasional lagi lah dalam mengambil keputusan," kata dia.

Ia juga mengingatkan agar para WNI untuk lapor ketika hendak bekerja di luar negeri. Menurut Rina, hal ini agar Kemlu bisa memantau serta jika ada masalah bisa tertangani dengan baik. "Seperti halnya untuk pekerja yang melapor diri itu banyak yang dari mereka ingin bekerja di kasino, di judi online, karena kan memang kalau di Kamboja itu legal, tapi kebanyakan keberangkatannya memang unprosedural," ujarnya.

Pilihan Editor: Telusuri Dugaan Korupsi Aset Lombok City Center, KPK Heran dengan Perjanjian Pengelolaan

Berita terkait

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

3 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak menyalahi aturan pemerintah maupun FIFA.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

9 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

1 hari lalu

2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

Silmy Karim meminta kerja sama diperkuat antarpihak menyusul ditemukannya calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumennya.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

1 hari lalu

Kalahkan Jepang dan India, Kamboja Terpilih jadi Destinasi Wisata Budaya Paling Top di Asia

Selain Angkor Wat, Kamboja memiliki tiga situs warisan dunia, yakni Kuil Sambor Prei Kuk, Kuil Preah Vihear, dan situs arkeologis Koh Ker.

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

1 hari lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

1 hari lalu

Geng PRT Indonesia Berkelahi di Singapura, Izin Kerja Dicabut dan Didenda Rp 11 Juta

Dua geng pembantu rumah tangga asal Indonesia saling pukul di Singapura. Mereka didenda dan izin kerja dicabut.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

1 hari lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

2 hari lalu

Jalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?

Pemberantasan judi online membutuhkan perjalanan panjang. Walau berjuta situs diblokir, bisnis haram ini tetap merajalela di Indonesia.

Baca Selengkapnya