RSPP yang Didirikan Ibnu Sutowo Kebakaran, Saksi Bisu Soeharto Mengembuskan Napas Terakhir

Kamis, 29 Agustus 2024 09:50 WIB

Pemadam kebakaran bersiap melakukan pendinginan saat kebakaran melanda Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Sebanyak 75 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di lantai empat gedung RSPP yang diduga berasal dari panel listrik yang terbakar. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang merupakan salah satu unit RS di bawah pengelolaan PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC) terbakar pada Senin, 26 Agustus 2024. Saat ini RSPP telah kembali beroperasi secara normal.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di lantai 4F, area gudang penyimpanan yang sedang dalam proses renovasi, berhasil diatasi tanpa adanya korban jiwa.

Dilansir dari laman resmi Pertamina, manajemen RSPP melakukan penyisiran ke setiap kamar rawat inap untuk memastikan kondisi seluruh pasien tetap aman dan nyaman. Proses penyisiran ini dilakukan oleh tim manajemen pada Senin, 26 Agustus 2024 pukul 20.30 WIB, memastikan tidak ada area yang terlewat dalam upaya pemulihan pasca kebakaran. Hasil dari penyisiran ini menunjukkan bahwa seluruh area rawat inap dalam kondisi baik dan siap digunakan kembali.

Plt. Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, dr. Lia Gardenia Partakusuma, menyampaikan bahwa saat ini RSPP telah kembali beroperasi seperti sedia kala. Seluruh layanan kesehatan di RSPP telah berjalan normal, dan manajemen memastikan bahwa pasien serta seluruh staf berada dalam kondisi yang baik.

“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan operasional rumah sakit dapat kembali berjalan normal dalam waktu yang singkat. Langkah-langkah preventif akan terus kami tingkatkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pasien serta seluruh staf di lingkungan rumah sakit,” jelas Lia.

Advertising
Advertising

Sejak pagi, Selasa, 27 Agustus 2024, pelayanan medis di RSPP telah berfungsi seperti biasa. Layanan rawat jalan sudah dibuka mulai pukul 07.30 WIB, dan seluruh layanan rawat inap juga telah kembali beroperasi penuh.

Profil Ibnu Sutowo Pendiri RSPP

Rumah Sakit Pusat Pertamina atau RSPP didirikan pada 1967 berawal dari gagasan Ibnu Soetowo yang kala itu menjadi Direktur Utama Pertamina. Dikutip dari undip.ac.id, pada 6 Januari 1972, Presiden Soeharto meresmikan RSPP.

Ibnu Soetowo lahir di Grobogan, Jawa Tengah, 23 September 1914, dia menyelesaikan pendidikan militernya di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1970, dan jenjang pendidikan umum diselesaikannya di Netherlansch Indie Artsen School (NIAS), Surabaya, pada 1940.

Dalam perjalanan kariernya, dia sudah pernah menduduki sejumlah jabatan penting, antara lain Panglima Teritorium II Sriwijaya (1954-1955), Asisten IV KSAD (1955-1956), Menteri Negara Bidang Minyak dan Gas Bumi (1960-1966), serta dua kali menjabat sebagai Dirut Pertamina, sejak 1957 hingga pensiun pada tahun 1976.

Ibnu Soetowo, di sela-sela kesibukannya juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, antara lain Ketua Umum PELTI (1958-1962), PMI (1986-1994) dan pendiri Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (1970). Dia juga memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Airlangga pada 1972, serta dari University Kent Canterbury United Kingdom (UK) pada 1994.

Lebih lanjut, sekitar 20 bintang jasa penghargaan pernah dianugerahkan kepadanya, antara lain Bintang Gerilya, Bintang Perang Kemerdekaan, Bintang Mahaputra, Bintang Kartika Eka Paksi dan Satya Lencana Sapta Marga.

Hingga pada Jumat, 12 Januari 2001 pukul 05.40 WIB, Ibnu Soetowo meninggal dunia di RSPP, rumah sakit yang digagasnya.

Untuk diketahui, RSPP juga menjadi saksi bisu Soeharto mengembuskan napas terakhir pada 27 Januari 2008 pukul 13.13 WIB, Soeharto dinyatakan meninggal di RSPP tanpa meninggalkan pesan terakhir.

“Beliau tidak sadar diri, meninggal dengan sangat tenang,” ujar Haryono Suyono, pada Ahad, 27 Januari 2008.

Sementara itu, Dr Djoko Sanjoto, Pjs Direktur RSPP sekaligus dokter yang merawat Soeharto menyatakan, kematian Soeharto terjadi karena kegagalan multi organ (failure multy organ), termasuk jantung, ginjal, dan paru-paru. Organ-organ tersebut mengalami infeksi yang sudah terlalu lama.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | RACHEL FARAHDIBA R | MUHAMMAD NUR ROCHMI | JAJANG JAMALUDIN

Pilihan Editor: Gedung RSPP Jakarta Kebakaran Sudah Proses Pendinginan

Berita terkait

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

1 hari lalu

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi di Pertamina Energy Sevices, Penyidik KPK Lakukan Analisis Dokumen

2 hari lalu

Dugaan Korupsi di Pertamina Energy Sevices, Penyidik KPK Lakukan Analisis Dokumen

KPK masih terus melakukan analisa dokumen dan hasil pemeriksaan dalam kasus korupsi Pertamina Energy Services.

Baca Selengkapnya

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

3 hari lalu

Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul

Sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di atap gedung Seoul dan menyebabkan kebakaran

Baca Selengkapnya

Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

4 hari lalu

Selain Taman Nasional Way Kambas, 5 Taman Nasional Ini Juga Pernah Kebakaran

Selain Taman Nasional Way Kambas, beberapa taman nasional lain di Indonesia juga pernah mengalami kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

4 hari lalu

Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

Aparat menduga kebakaran di Taman Nasional Way Kambas adalah ulah pemburu.

Baca Selengkapnya

Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

5 hari lalu

Kisah Iis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tak Bisa Lagi Merias Pengantin Karena Jari Diamputasi

Jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Iis harus kehilangan empat jarinya. Kondisinya kini mulai pulih setelah mengalami luka bakar.

Baca Selengkapnya

Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

5 hari lalu

Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Desak Pertamina Segera Bayar Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar

PN Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk membayar ganti rugi Rp 23,1 miliar ke korban kebakaran depo Plumpang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Dihukum Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang

6 hari lalu

Pertamina Dihukum Ganti Rugi Rp 23,1 Miliar untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang

Majelis Hakim PN Jaksel menyatakan PT Pertamina Patra Niaga wajib membayar ganti rugi kepada para korban kebakaran Depo Plumpang

Baca Selengkapnya

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

8 hari lalu

Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.

Baca Selengkapnya

Imbas Kebakaran, Pos Bloc Berhenti Beroperasi Sementara

8 hari lalu

Imbas Kebakaran, Pos Bloc Berhenti Beroperasi Sementara

Setelah peristiwa kebakaran di kawasan Pos Bloc, gedung serbaguna milik PT Pos Indonesia itu masih ditutup untuk umum.

Baca Selengkapnya