Seorang Ayah di Ternate Bakar Anak Kandungnya Setelah Seharian Tak Pulang ke Rumah

Kamis, 12 September 2024 19:45 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ayah di Kelurahan Kota Baru, Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara tega membakar anak kandungnya yang berusia 13 tahun hingga mengalami luka parah.

Informasi yang diterima Tempo, peristiwa pembakaran itu terjadi pada Kamis dini hari 12 September 2024 di Kelurahan Kota Baru, Ternate Selatan, Kota Ternate. Pelaku bernama Iwan 44 tahun dan merupakan warga Ternate. Pemicu pembakaran diduga karena pelaku emosi melihat sang anak atau korban keluar rumah tanpa memberi kabar.

Korban dikabarkan keluar dari rumah pada Selasa 10 September 2024 dan membuat pelaku mencari korban dimana-mana hingga bertemu di rumah salah satu rumah temannya di Kelurahan Sofifi, Kota Tidore.

Pelaku lalu membawa korban pulang pada Rabu 11 September 2024. Sesampainya di rumah pelaku menggunduli kepala korban. Belum puas dan tersulut emosi, pelaku kemudian menyiram korban dengan minyak tanah lalu membakarnya menggunakan api lilin.

Akibat perbuatan itu korban mengalami luka bakar berat nyaris di seluruh tubuh dan dilarikan di ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie (RSUD CB) Ternate.

Advertising
Advertising

Kepala Satuan Reskrim Polres Ternate, Inspektur Satu, Bondan Manikotomo saat dikonfirmasi Tempo membenarkan kejadian tersebut. Menurut Bondan, saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Ternate untuk diperiksa lebih lanjut. Beberapa saksi juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan. Saat ini korban masih dirawat intensif di rumah sakit chasan Boesoirie Ternate.

“Kasusnya masih pengembangan. Kami baru mengamankan pelaku dan memeriksa sejumlah saksi. Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan kemudian,”ujar Bondan kepada Tempo Kamis 12 September 2024.

Maharani, Direktur LBH Marimoi Maluku Utara mengatakan, kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kota Baru, Ternate Selatan merupakan kasus yang semestinya tidak terjadi. Kasus seperti itu dinilai akan memiliki dampak yang sangat serius terhadap perkembangan anak.

“Kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi. Ini menjadi potret buruk kondisi sosial kemasyarakatan di Ternate. Kita seharusnya bisa mencegah praktek kekerasan terhadap anak apapun itu bentuknya,”ujar Maharani.

Pilihan Editor: Nama Mukti Juharsa Berulang Kali Disebut dalam Sidang Korupsi Timah, Kejagung Masih Belum Mau Periksa

Berita terkait

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

9 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Maluku Utara

BMKG Ternate mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Maluku Utara pada 10 September 2024.

Baca Selengkapnya

Regulator Ternate Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang, Awasi Patahan di Hulu Sungai

11 hari lalu

Regulator Ternate Perpanjang Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang, Awasi Patahan di Hulu Sungai

Periode tanggap darurat yang semula berakhir pada 7 September dilanjutkan hingga 21 September 2024.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Banjir Bandang Rua Ternate, Menteri Basuki Akan Bangun Bendung Sabo

16 hari lalu

Tinjau Lokasi Banjir Bandang Rua Ternate, Menteri Basuki Akan Bangun Bendung Sabo

Pembangunan bendung sabo dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana banjir bandang di Pulau Ternate.

Baca Selengkapnya

Ternate Dihantui Lima Jenis Bencana, Pemerintah Kota Didesak Susun Panduan Mitigasi

16 hari lalu

Ternate Dihantui Lima Jenis Bencana, Pemerintah Kota Didesak Susun Panduan Mitigasi

Pedoman mitigasi dianggap urgen agar masyarakat Ternate lebih peka terhadap bencana. Bukan hanya banjir bandang saja yang mengancam ternate.

Baca Selengkapnya

Satu Korban Hilang Banjir Bandang Kota Ternate Ditemukan, Total 19 Orang Meninggal

17 hari lalu

Satu Korban Hilang Banjir Bandang Kota Ternate Ditemukan, Total 19 Orang Meninggal

Operasi pencarian korban hilang dilakukan sejak hari pertama bencana banjir bandang menerjang Kelurahan Rua, Kota Ternate.

Baca Selengkapnya

Sepekan Pasca Banjir Bandang di Ternate, Korban Hilang Terakhir Ditemukan

17 hari lalu

Sepekan Pasca Banjir Bandang di Ternate, Korban Hilang Terakhir Ditemukan

Tim SAR menemukan korban hilang terakhir yang hanyut akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Pencarian Korban Banjir Rua Ternate Diperpanjang Tiga Hari

18 hari lalu

Pencarian Korban Banjir Rua Ternate Diperpanjang Tiga Hari

Perpanjangan waktu pencarian korban hilang banjir bandang Rua dilakukan setelah Pemerintah Kota Ternate berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Siaga, Kesultanan Ternate Gelar Ritual Sou Gam

18 hari lalu

BMKG Minta Warga Siaga, Kesultanan Ternate Gelar Ritual Sou Gam

Ritual Sou Gam merupakan tradisi turun-temurun yang sudah ada di Kesultanan Ternate sejak dahulu.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Ternate Jauhi Bantaran Sungai dan Siaga 2 Hari Ini

19 hari lalu

BMKG Minta Warga Ternate Jauhi Bantaran Sungai dan Siaga 2 Hari Ini

BMKG melaporkan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat malam di hampir wilayah Pulau Ternate. Banyak awan konvektif.

Baca Selengkapnya

Lima Hari Masa Darurat Banjir Bandang di Ternate, BNPB: Pengungsi Bertambah 100 Orang

20 hari lalu

Lima Hari Masa Darurat Banjir Bandang di Ternate, BNPB: Pengungsi Bertambah 100 Orang

Masa darurat pasca banjir bandang di Kota Ternate, Maluku Utara, memasuki hari ke-5. Jumlah pengungsi bertambah menjadi 250 orang.

Baca Selengkapnya