Soal Laporan Private Jet Kaesang Pangarep, Ubedilah: Saya Belum Terima Surat Panggilan dari KPK

Reporter

Dinda Shabrina

Editor

Febriyan

Minggu, 15 September 2024 07:28 WIB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kanan) saat hadir di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu 4 September 2024. ANTARA/HO-PSI

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, mengaku belum menerima surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal tindak lanjut laporannya mengenai dugaan gratifikasi yang diterima oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Ubedilah merupakan satu dari dua pihak yang melaporkan gratifikasi tersebut ke KPK.

Ubed menyebut yang terpenting saat ini untuk dipanggil ke KPK bukanlah dirinya, melainkan klarifikasi dari Kaesang sebagai pihak yang menggunakan pesawat jet pribadi Gulfstream 650ER dengan nomor registrasi N5883SE.

“Sampai saat ini, surat panggilan dari KPK untuk klarifikasi ke saya belum ada. Sebenarnya yang dipentingkan saat ini klarifikasi dari Kaesang dan segera KPK melakukan penyelidikan,” kata Ubed kepada Tempo, Sabtu, 14 September 2024.

Terkait bukti yang dibutuhkan oleh KPK, Ubed mengatakan seharusnya bukti yang berseliweran di media sosial berupa foto dan video peristiwa, dirasa cukup untuk memperkuat laporan yang diajukan Ubed.

“Sesuatu yang sudah diketahui umum adalah bukti sempurna untuk KPK melakukan penyelidikan dan penyidikan. Bahkan tidak perlu dibuktikan berulang-ulang,” tegasnya.

Advertising
Advertising

Untuk bukti detail, Ubed menyampaikan hal itu menjadi tugas penyidik bersama komisioner KPK. Sebab hal itu ranah hukum dari pihak yang berwenang. “Saya tidak punya otoritas untuk itu,” kata dia.

Ubedilah Badrun melaporkan dugaan gratifikasi private jet yang melibatkan anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK pada Rabu, 28 Agustus 2024. Laporan itu ia buat setelah Kaesang dan istrinya Erina Gudono ketahuan melancong ke Amerika Serikat menggunakan pesawat jet pribadi.

Jet Pribadi yang digunakan keduanya diketahui miliki Garena, perusahaan pengembang game online yang berada di bawah naungan Sea Group. Garena juga berada satu payung dengan perusahaan e-commerce Shopee

Ubedilah Badrun juga pernah melaporkan keluarga Jokowi ke KPK dalam hal dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada awal 2022. Dalam laporannya itu, ia menyebutkan ada keterlibatan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dalam kasus TPPU dengan PT SM, perusahaan yang terlibat dalam pembakaran hutan pada 2015. Di laporan tersebut, Ubed menyebut Gibran dan Kaesang menerima kucurang dana sebesar Rp 99,3 miliar dalam dua kali transaksi dan membeli saham Rp 92 miliar rupiah.

Berita terkait

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

2 menit lalu

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

KPK memeriksa 35 kelompok masyarakat di Malang dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim.

Baca Selengkapnya

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

14 menit lalu

Kebocoran 6 Juta Data NPWP, Jokowi Perintahkan Mitigasi Secepatnya

Jokowi memerintahkan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi agar segera melakukan mitigasi terkait kebocoran 6 juta data NPWP.

Baca Selengkapnya

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

20 menit lalu

Soroti Masalah Ketenagakerjaan, Jokowi: Terlalu Sedikit Pekerjaan untuk Terlalu Banyak Orang

Jokowi mengatakan bahwa ke depan, peluang kerja akan lebih sedikit dibanding jumlah tenaga kerja yang membutuhkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

1 jam lalu

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

Laode pribadi ingin Dewas KPK nanti melakukan pengawasan ketat. Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya masalah.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

1 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Tol Solo - Yogyakarta Segmen I Sepanjang 22,3 Km: Lebih Efisien Waktu

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Tol Solo - Yogyakarta Segmen I Sepanjang 22,3 Km: Lebih Efisien Waktu

Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo segmen Kartasura-Klaten di Gerbang Tol Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Menkumham Bilang Jokowi Minta Polemik Kepengurusan Kadin Diselesaikan Baik-baik

2 jam lalu

Menkumham Bilang Jokowi Minta Polemik Kepengurusan Kadin Diselesaikan Baik-baik

Supratman kembali menegaskan bahwa Jokowi berharap penyelesaian polemik Kadin dirampungkan oleh lingkup internal organisasi itu.

Baca Selengkapnya

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

2 jam lalu

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

Ketua IM57+ Institute menanggapi klarifikasi anak Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK, soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpanginya.

Baca Selengkapnya

Jasamarga Klaim Tol Yogya-Solo yang Diresmikan Jokowi Hari ini Penuhi Standar Keselamatan dan Operasional

2 jam lalu

Jasamarga Klaim Tol Yogya-Solo yang Diresmikan Jokowi Hari ini Penuhi Standar Keselamatan dan Operasional

Direktur Utama PT Jamasarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah memastikan Jalan Tol Yogya-Solo seksi Kartasura-Klaten lolos uji laik.

Baca Selengkapnya