Soal Dugaan Gratifikasi Kaesang Pangarep, KPK Tak Bisa Ungkap Kelanjutan Proses Penanganannya

Reporter

Dinda Shabrina

Editor

Febriyan

Minggu, 15 September 2024 09:19 WIB

Wakil ketua KPK, Alexander Marwata bersama Kepala Biro Humas KPK, Yayuk Andriati Iskak, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. KPK akan memanggil Kaesang Pangarep untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi milik Garena Online (private) Limited, unit bisnis SEA Group saat dipergunakan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto, mengatakan pihaknya tak bisa mengungkap proses penanganan laporan dugaan gratifikasi jet pribadi putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. Alasannya, laporan yang kini ditangani Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) bersifat rahasia.

Tessa menyampaikan, informasi soal kelanjutan laporan itu bersifat rahasia. Dia juga mengatakan tak lagi mendapat akses informasi sejak pelaporan dugaan gratifikasi itu ditangani oleh Direktorat PLPM KPK.

“Dugaan gratifikasi saudara K sudah difokuskan proses penanganannya di Direktorat PLPM terkait laporan yang masuk. Proses penanganan laporan di Direktorat PLMP serta penyelidikan, saya tidak diberi akses informasi karena bersifat rahasia,” ujar Tessa kepada Tempo, Sabtu, 14 September 2024.

Selain tidak lagi memiliki informasi apapun terkait kelanjutan laporan tersebut, Tessa juga tidak mengetahui informasi soal siapa yang akan dipanggil, kapan dan materi apa yang tengah diusut. Ia meminta agar masyarakat tetap menunggu proses pendalaman yang kini tengah dilakukan oleh KPK.

“Iya, saya tidak tahu siapa yang akan dipanggil, kapan, materinya apa dan sebagainya. Jadi, kita tunggu saja prosesnya,” imbuhnya.

Advertising
Advertising

Terpisah, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga pelapor dugaan gratifikasi itu, Ubedilah Badrun, mendesak agar KPK bergerak cepat dalam mengusut kasus tersebut. Ubed, sapaanna, menyatakan belum mendapat panggilan dari KPK.

Ia juga mengkritisi hilangnya taji dari KPK untuk mengusut laporannya. Padahal, menurutnya bukti soal dugaan gratifikasi itu telah menyebar dan diketahui publik.

“Dalam bahasa jawa disebut ceto welo-welo atau terang benderang bagai matahari di siang bolong. Dengan bukti yang terang benderan itu, harusnya KPK segera menaikkan ke penyelidikan dan dilanjutkan ke penyidikan,” kata Ubed.

Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, menggunakan jet pribadi saat melancong ke Amerika Serika pada pertengahan Agustus lalu. Kaesang dan Erina diketahui menggunakan jet pribadi milik perusahaan pengembang game daring Garena.

Selain Ubedilah Badrun, dugaan gratifikasi terhadap Kaesang Pangarep ini juga dilaporkan oleh lembaga swadaya masyarakat Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI). Sama seperti Ubed, Koordinator MAKI Boyamin Saiman pekan lalu juga menyatakan belum menerima panggilan dari KPK.

Berita terkait

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

1 menit lalu

Korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 35 Pokmas dalam Tiga Hari di Kota Malang

KPK memeriksa 35 kelompok masyarakat di Malang dalam pengusutan kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pemprov Jatim.

Baca Selengkapnya

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

1 jam lalu

Jadi Panelis Eksternal, Laode Syarif Dalami Upaya Calon Perbaiki Dewas KPK

Laode pribadi ingin Dewas KPK nanti melakukan pengawasan ketat. Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya masalah.

Baca Selengkapnya

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

1 jam lalu

ICW: Insiatif Kaesang Datangi KPK Tak Perlu Diglorifikasi

ICW menilai kehadiran Kaesang ke KPK merupakan kewajiban warga negara, tak perlu diglorifikasi.

Baca Selengkapnya

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

2 jam lalu

Ketua IM57+ Institute Tanggapi Klarifikasi Kaesang di KPK: Jangan Terus-terusan Publik Dibodohi

Ketua IM57+ Institute menanggapi klarifikasi anak Jokowi, Kaesang Pangarep ke KPK, soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang ditumpanginya.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

3 jam lalu

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

KPK kembali memeriksa Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud sebagai saksi dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .

Baca Selengkapnya

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

3 jam lalu

Cara Gusrizal Jaga Muruah KPK: Tidak Semua Pelanggaran Etik Diekspos ke Publik

Calon Dewas KPK, Gusrizal, menyampaikan sejumlah hal untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK

Baca Selengkapnya

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

4 jam lalu

Respons KPK Usai Disebut Tak Menindaklanjuti Ratusan Hasil Analisis PPATK

KPK disebut tidak menindaklanjuti 150 hasil analisis dan hasil pemeriksaan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Apa kata KPK?

Baca Selengkapnya

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

5 jam lalu

Profil Nadya Gudono, Kakak Ipar Kaesang Pangarep yang Diduga Ikut 'Nebeng' Pesawat Jet ke Amerika

Kaesang Pangarep diduga mengajak kakak iparnya, Nadya Gudono, saat menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

6 jam lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

6 jam lalu

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

Skema dugaan korupsi yang dilakukan Budi Said diungkap Andik saat menjadi saksi pada sidang korupsi pembelian emas Antam pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya