Ibu Aulia Risma Cerita Keseharian Anaknya Jalani PPDS Anestesi Undip, Dihukum Berdiri dan Antar Makanan Senior

Kamis, 19 September 2024 09:36 WIB

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Orang tua almarhumah dokter Aulia Risma Lestari mengungkapkan rutinitas anaknya semasa menjadi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Ibu korban, Nuzmatun Malinah, mengungkapkan Risma kerap bercerita tentang jam belajarnya.

"Dari awal 2022 Risma bercerita jam belajar. Pukul 03.00 dini hari harus sudah di ruang, peralatan sudah siap. Kemudian pulangnya itu pukul 01.00 kadang 01.30," ujar dia sambil berulang kali meneteskan air mata pada Rabu malam, 18 September 2024.

Lantaran keletihan, Aulia Risma pernah jatuh ke selokan ketika pulang dengan mengendarai motor dari rumah sakit. Waktu kejadiannya saat dini hari pada 25 Agustus 2024. Korban jatuh terperosok saluran drainase di tepi jalan.

"Saking ngantuknya, nyetir motor jatuh ke selokan. Sampai dia sadar sendiri," kata Nuzumatun.

Korban kemudian menjalani dua kali operasi setelah mengalami kecelakaan tersebut. Ketika kondisi kesehatannya belum pulih usai kecelakaan, Aulia Risma masih harus mengantarkan makanan untuk mahasiswa PPDS angkatan di atasnya.

Nuzmatun sempat melaporkan hal tersebut kepada pimpinan Program Studi Anestesi Fakultas Kedokteran Undip. "Jawabnya bahwa itu adalah untuk melatih mental dalam menghadapi berbagai pasien," tutur dia.

Ketika dianggap melakukan kesalahan, Nuzmatun mengatakan, Aulia Risma juga mendapat hukuman. Dia pernah diperintahkan berdiri selama satu jam ketika kakinya masih sakit akibat kecelakaan.

Diduga perundungan dan pemerasan yang dialami dokter Aulia menjadi penyebab dia depresi hingga ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024.

Hingga saat ini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah terus mendalami kasus kematian mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari.

Advertising
Advertising

Direskrimum Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Johanson Simamora mengungkapkan ada sejumlah pasal yang dilaporkan keluarga korban untuk diselidiki pihak berwajib. Mulai dari Pasal 310, 311, 335, dan 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP.

“Jadi laporan polisi yang disampaikan ke pihak kepolisian pertama adalah perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan, kemudian juga ada pemerasan,” kata Johanson Simamora.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah menelusuri aliran dana dari rekening milik dokter Aulia. Hal ini dilakukan untuk menyelidiki dugaan pemerasan bernilai ratusan juta rupiah yang dilaporkan oleh kuasa hukum keluarga korban, Misyal Achmad. Dia menjelaskan, ada aliran dana sebesar Rp 225 juta yang diduga berkaitan dengan pemerasan yang dialami dokter Aulia.

“Ibu korban yang memberikan keterangan kepada penyidik mengenai aliran dana tersebut, menjelaskan ke mana saja uang itu mengalir,” tutur Misyal.

Terbaru, Polda Jawa Tengah menyebutkan telah menambah jumlah saksi yang diperiksa dalam kasus kematian dokter Aulia menjadi 34 orang. Saksi ini berasal dari mahasiswa lain di Fakultas Kedokteran Undip yang merupakan rekan seangkatan serta senior dan junior dokter Aulia Risma. “Sampai dengan saat ini ada 34 orang saksi,” ucap Artanto, Selasa, 17 September 2024.

Pilihan Editor: Top 3 Hukum: Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman yang Pergi ke Amerika, TNI Ragukan Alasan Kemanusiaan TPNPB-OPM

Berita terkait

Pengacara Keluarga Aulia Risma Sebut Ada Tiga Mahasiswa PPDS Anestesi Undip yang Akan Lapor Polisi

13 jam lalu

Pengacara Keluarga Aulia Risma Sebut Ada Tiga Mahasiswa PPDS Anestesi Undip yang Akan Lapor Polisi

Tiga rekan Aulia Risma yang juga menjadi korban perundungan akan ikut melapor ke polisi.

Baca Selengkapnya

Sederet Pengakuan Korban Bullying di Binus Simprug ke DPR

14 jam lalu

Sederet Pengakuan Korban Bullying di Binus Simprug ke DPR

Seorang korban perundungan di BINUS Simprug, berinisial RE (16) mengadu ke Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menghadapi Perundungan, Jangan Takut Melawan

15 jam lalu

5 Cara Menghadapi Perundungan, Jangan Takut Melawan

Perundungan merupakan masalah yang sulit dihadapi, tapi janganlah takut untuk melawan perundung.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Boleh Praktik Lagi di RS Kariadi Setelah Investigasi Tuntas

15 jam lalu

Kemenkes Bilang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Boleh Praktik Lagi di RS Kariadi Setelah Investigasi Tuntas

Kementerian Kesehatan akan mengizinkan mahasiswa PPDS Anestasi Undip praktik di RS Kariadi begitu investigasi selesai

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di SMA Binus Simprug, Polres Jaksel Sebut Tak Ada Anak Politikus yang Terlibat

16 jam lalu

Kasus Bullying di SMA Binus Simprug, Polres Jaksel Sebut Tak Ada Anak Politikus yang Terlibat

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Rahmat Idnal membantah adaanak politikus yang terlibat bullying di SMA Binus Simprug.

Baca Selengkapnya

Kasus-kasus Bullying: Kematian Dokter PPDS Undip Hingga Perundungan Siswa SMA Binus

16 jam lalu

Kasus-kasus Bullying: Kematian Dokter PPDS Undip Hingga Perundungan Siswa SMA Binus

Beberapa kasus bullying sebabkan bunuh diri dokter Risma hingga perundungan dialami siswa SMA Binus. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Undip Bentuk Task Force dan Advisory Board untuk Benahi PPDS

16 jam lalu

Undip Bentuk Task Force dan Advisory Board untuk Benahi PPDS

Undip membentuk tim task force dan Advisory Board untuk mengatasi perundungan yang terjadi di PPDS.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Jadi Pelaku Perundungan

19 jam lalu

6 Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Jadi Pelaku Perundungan

Kasus perundungan sulit dihentikan, maka mengajarkan anak agar tidak jadi perundung adalah cara yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Update Kasus Perundungan di Binus School Simprug: Diduga Ada Kekerasan Fisik

20 jam lalu

Update Kasus Perundungan di Binus School Simprug: Diduga Ada Kekerasan Fisik

Perundungan terjadi di Binus School Simprug, terdapat fakta baru bahwa korban juga diduga mengalami kekerasan fisik dan seksual.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Binus Simprug, Dalih Kuasa Hukum Terlapor Sebut Peristiwa di Toilet sebagai Perkelahian

1 hari lalu

Kasus Bullying Binus Simprug, Dalih Kuasa Hukum Terlapor Sebut Peristiwa di Toilet sebagai Perkelahian

Kuasa hukum terlapor berdalih peristiwa di toilet sekolah tersebut bukanlah pengeroyokan atau bullying, tapi sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya