TEMPO.CO, Bogor -Staf Pemerintah Kecamatan Parungpanjang, Bogor sempat mempertanyakan bahan kertas untuk membuat kardus kemasan telur di pabrik lokasi 7 orang tewas keracunan gas limbah. Pabrik itu milik H Abak Marta Wijaya, 55 tahun.
Sekteraris Kecamatan (Sekcam) Parungpanjang Icang Aliyudin mengatakan, perusahaan milik milik H Abak Marta Wijaya, di Kampung Cibunar Kasdun, Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor ini masih dalam tahap uji coba membuat tempat telur.
Baca : Kata Walhi Soal Tewasnya 7 Warga Tewas Keracunan Gas Limbah di Bogor
"Menurut yang punya, dia belum memproduksi kardus/tempat telur, tapi masih uji coba produknya, karena pabriknya itu masih baru dibangun," kata Icang, di Bogor, Senin 2 Oktober 2017.
Menurut dia, awalnya bahan baku kertas dan kardus yang digunakan untuk bubur kertas yang dicetak menjadi tempat telur, pemilik pabrik itu dibeli dari warga sekitar, dan hasilnya menjadi produk yang ditemukan di lokasi saat ini. "Kardus yang dibeli dari warga diolah menjadi bubur kertas dicampur dengan semen putih, kemudian dicetak menjadi kemasan telur," kata Icang.
Akan tetapi, pada saat dirinya bersama petugas Polisi Pamong Praja Kecamatan Parungpanjang datang ke lokasi pabrik ternyata menemukan puluhan karung kertas yang sudah berbentuk kotak padat yang akan dijadikan untuk bahan bakunya.
"Menurut keterangan pegawai pabrik itu, puluhan karung ketas yang sudah padat ini dikirim langsung dari Jawa," kata dia.
Simak : Ini Kronologi 7 Orang Tewas Keracunan Gas Limbah Kardus Telur
Icang mengatakan, pihak kecamatan mempertanyakan bahan baku yang akan digunakan sebagai bahan bubur ketas untuk tempat kemasan telur itu kenapa tercium bau menyengat. "Pas ditanya, katanya bahan itu dari luar Jabodetabek dari relasi salah satu pegawai bernama Joko. Joko sendiri menjadi korban tewas," tuturnya.
Petugas kecamatan pun mencurigai bahan baku kertas yang dikirim dari Jawa tersebut sudah terkontaminasi bahan kimia berbahaya yang menyebabkan keracunan. "Bisa saja bahan berbahaya (B3) berasal dari kertas yang dikirim dari sana, " demikian Icang.