TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Tanah Abang yang kembali ramai oleh pedagang kaki lima akhir-akhir ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden bahkan menyempatkan diri memberi tip atau strategi khusus kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi).
Jokowi menyampaikan saran itu dalam kunjungan Anies-Sandi ke Istana Negara hari ini, Rabu, 25 Oktober 2017.
"Tadi pas pertemuan, Pak Jokowi sempat membicarakan soal penertiban kampung kumuh dan miskin," kata Sandi di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Oktober 2017.
Lalu, apa tip dari Jokowi? "Katanya, orang Indonesia diajak makan aja, diundang ke Balai Kota, bisa rapi. Saya dulu juga ngerjain gitu," ujar Sandi menirukan penjelasan Jokowi sekaligus dengan logat Jawanya.
Sandi mengatakan sependapat dengan saran Presiden yang juga Gubernur Jakarta periode 2012-2014 tersebut. Intinya, pemerintah harus menyentuh hati masyarakat sehingga solusi datang dari pemerintah bersama masyarakat. Anies-Sandi pun tengah mempelajari data permasalahan PKL di Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Kami akan mempelajari pergerakan-pergerakan PKL itu, mungkin bisa juga digunakan big data analytics," ucapnya.
Sandi juga berjanji merundingkan penyelesaian masalah ini ke beberapa pihak terkait, seperti instansi pemerintah di bawah gubernur dan wakil gubernur.
Menurut Sandi, menjamurnya PKL di Tanah Abang tidak terjadi baru-baru ini saja. Pemerintah DKI Jakarta sebelum Anies-Sandi belum tuntas menata kawasan tersebut sehingga jalan jadi semrawut dan menimbulkan kemacetan. “Bukan menyalahkan pemerintah yang dulu,” tuturnya.