Meski begitu, kata Sopan, pihaknya masih menelusuri kebenaran kabar tersebut karena tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut benar-benar terjadi.
"Lagi ditelusuri. Semalam jam 12.00 juga saya sudah hubungi kepala sekolah, kalau yang ditulis itu enggak ada yang namanya Ciracas 16 itu tidak ada," ujar Sopan saat dihubungi, Selasa, 31 Oktober 2017.
Kabar perisakan tersebut pertama kali tersebar dari sebuah akun facebook yang bernama Bearo Zalukhu yang menceritakan kisah keponakannya yang bernama Budi (bukan nama sebenarnya). Pada tulisan tersebut tertulis Budi bersekolah di SDN 16 Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dalam kirimannya, Bearo menuliskan ada tindakan radikal dan bernada suku, agama, ras, dan antagolongan (SARA) dalam perisakan yang terjadi pada keponakannya.
Budi dikabarkan tidak berani masuk sekolah akibat karena mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya. Sebastian juga diolok-olok dengan sebutan bernada rasis, kemudian guru yang melihat tindakan tersebut diceritakan hanya diam.
Menurut Sopan, setelah dikonfirmasi tidak ada siswa yang bernama Budi dalam daftar nama sekolah tersebut. Pagi ini, kata Sopan, timnya sedang bergerak ke SDN 16 Pekayon, Jakarta Timur. Pasalnya, Sopan mengatakan Pekayon dan Ciracas merupakan sekolah yang berbeda.
"Kalau yang baru saya lakukan klarifikasi itu jelas tidak itu, hoaks yang di Ciracas," ujar Sopan menjelaskan kabar adanya bullying di jajarannya.