Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yerusalem Ibu Kota Israel? Demonstran NU: Musuh Kita Amerika

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Ribuan umat Islam melakukan Aksi Damai Darurat Al Quds Jerusalem longmarch dari Kedutaan Besar Palestina menuju Kedutaan Besar Amerika, Jakarta, 8 Desember 2017. Dalam aksinya massa mengecam rencana Presiden Amerika Serikat untuk memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. TEMPO/Subekti.
Ribuan umat Islam melakukan Aksi Damai Darurat Al Quds Jerusalem longmarch dari Kedutaan Besar Palestina menuju Kedutaan Besar Amerika, Jakarta, 8 Desember 2017. Dalam aksinya massa mengecam rencana Presiden Amerika Serikat untuk memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menuai protes. Sekitar seribu anggota organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama atau NU dan Al-Aqsa Working Group menentang pernyataan Trump tersebut dengan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat.

"Say No To Trump! Palestina milik kita!," kata Ketua Al-Aqsa Working Group, Agus Sudarmaji, dalam orasinya di depan Kedubes Amerika Serikat, Jumat, 8 Desember 2017. Tidak lama setelah Agus berorasi, sebuah mobil bak dengan bendera hijau NU datang.

Di atas mobil, lima orang berdiri dengan satu orang memegang mikrofon sambil berorasi. "Siapa musuh kita?" kata seorang orator dari Nahdlatul Ulama. "Amerika!," ujar demonstran. Beberapa demonstran mengibar-ngibarkan bendera Palestina dan NU.

Beberapa orang mengenakan ikat kepala berwarna hitam bertulisan lafaz syahadat bertuliskan bahasa Arab "Laa Ilaha Illallah." Saat demonstrasi, cuaca terik dan arus lalu lintas lancar.

Salah seorang peserta unjuk rasa Muhammad Ta`rif mengaku sengaja datang dari rumahnya di Grogol untuk menyampaikan ketidaksetujuannya atas sikap Trump. Ta'rif mengatakan, aksinya hari ini adalah bagian dari ibadah. "Dalam rangka ibadah kepada Allah. Dukungan kami juga kepada Palestina," kata Ta`rof.

Peserta unjuk rasa yang lain, Lidia Oktora, mengaku sengaja datang ke lokasi sebagai bentuk kecintaannya kepada saudara-saudaranya di Palestina. Lidia terlihat mengenakan syal bergambar bendera Palestina.

Ia juga membawa kedua anaknya, Aisyah Raisa Salsabila, 10 tahun, dan Muhammad Nurallaf Hafidz Al Islam (8). "Saya ingin ikut dalam perputaran roda dakwah," kata Lidia sambil terisak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok dari Nahdlatul Ulama terlihat mendominasi orasi pada unjuk rasa hari ini. Beberapa peserta unjuk rasa wanita merasa terganggu dengan dominasi Nahdlatul Ulama dalam berorasi.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trum, menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan ini sekaligus membalik kebijakan luar negeri AS selama tujuh dekade terakhir. Trump juga memulai proses pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Hari ini kita akhirnya mengakui hal yang jelas: bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel," kata Trump dalam pernyataan di Diplomatic Reception Room di Gedung Putih seperti dilansir NY Times, Rabu, 6 Desember 2017. "Ini tidak lain adalah pengakuan realita. Ini juga hal yang benar dilakukan. Ini sesuatu yang harus dilakukan."

Langkah Trump pun menuai reaksi keras dan kritik dari berbagai pihak. Banyak pihak menyebut Trump tidak paham akar masalah Israel-Palestina dan malah memperburuk keadaan. Presiden Joko Widodo mengatakan, langkah Trump bertentangan dengan sejumlah rekomendasi dan aturan internasional. Salah satuny rekomendasi Dewan Keamanan PBB, di mana Amerika Serikat ada di dalamnya.

Presiden Jokowi meminta Amerika Serikat harus mempertimbangkan kembali sikapnya soal Yerusalem dan Israel. Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia akan mendorong negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan PBB untuk menggelar sidang terkait langkah Trump. Presiden Jokowi juga meminta Menteri Retno Marsudi untuk segera meminta penjelasan dari Dubes AS di Indonesia. Pengurus Besar NU juga mengecam Trump.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.


Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...


Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.


Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Rais Syuriyah PCINU, Ahmad Syaifuddin Zuhri. Foto : Youtube
Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.


Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendatangi kantor PBNU dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, 18 Oktober 2022. Foto: Instagram/Heru Budi Hartono
Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.


Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kediri mengikuti pawai memperingati Tahun Baru 1444 Hijriah di Kediri, Jawa Timur, Jumat, 29 Juli 2022. Pawai dengan mengumandangkan shalawat tersebut untuk memperkenalkan kalender Hijriah kepada para pelajar sekaligus sebagai syiar Islam kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.