TEMPO.CO, Jakarta - Dua pompa di Gedung Pompa Kelapa Gading telah disiagakan untuk menghadapi banjir dan genangan pada musim hujan ini. Operator pompa, Usbatur Roziq, 39 tahun, mengatakan ada dua pompa yang tersedia di sana dengan kapasitas 2.000 liter per detik.
"Pompa dari kemarin hingga sekarang lancar. Tidak ada mati lampu, kami juga menyiapkan genset," kata Roziq kepada Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.
Baca Juga:
Pada pukul 10.30, ketinggian air di waduk 10 sentimeter. Angka ini di bawah ketinggian air normal, yakni 120 sentimeter.
Meskipun begitu, belasan sampah plastik, seperti botol minum, kemasan makanan ringan, dan styrofoam, terlihat di bagian pinggir kali. Roziq mengatakan jumlah sampah tersebut masih normal dan akan disaring oleh alat saringan raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 7 meter.
Seorang petugas tengah memeriksa mesin pompa berkapasitas 2 ribu liter per detik di Gedung Pompa Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 12 Desember 2017. TEMPO/Alfan Hilmi.
Dua pompa buatan perusahaan Belanda yang ada di sana menyedot air kali di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ada beberapa area yang ditangani Gedung Pompa Kelapa Gading, yakni Kompleks Wali Kota, Boulevard Timur, dan Jalan Akordion.
Roziq bersama dengan tim selalu memantau ketinggian air dan cuaca. Sebagai antisipasi, apabila cuaca terlihat mendung, petugas akan mengeringkan air di waduk hingga mencapai ketinggian minimum, yakni minus 30 sentimeter.
"Tapi tidak kami sedot terlalu kering karena khawatir malah lumpur yang tersedot dan merusak pompa," ucapnya.
Waduk Pompa Kelapa Gading berfungsi menampung luapan air dari Kali Tarian, kemudian disalurkan ke Cakung Drain dan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/3). TEMPO/Arif Fadillah
Menurut Roziq, hujan lebat yang mengguyur Jakarta, Senin, 11 Desember 2017, tidak menimbulkan banjir di wilayah Kelapa Gading. Ketinggian di waduk kemarin juga normal, yakni sekitar 120 sentimeter.