TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan perintah kepada jajarannya mengantisipasi pentas musik digital tahunan Djakarta Warehouse Project (DWP 2017) yang memunculkan kontroversi belakangan ini.
Anies Baswedan mengatakan, sudah menginstruksikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI untuk mengirimkan aparatnya guna memastikan seluruh aturan ditaati oleh penyenggara DWP 2017.
Lihat: Tiket DWP 2017 Mulai Rp 620 Ribu, Begini Pembagian Kategorinya
"Kami juga akan minta kepolisian untuk membantu pengamanan dan memastikan semua aturan di Republik ini, yang ada di Ibukota ini, ditaati," kata Anies Baswedan saat di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Bukan hanya Dinas Pariwisata, Satuan Polisi Pamong Praja pun diperintahkan ikut mengawasi peraturan daerah ditaati dalam DWP 2017.
Festival musik DWP 2017 digelar selama dua hari mulai malam ini di Jakarta Internatinal Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain aksi dari artis nasional dan internasional, dalam ajang tersebut penonton juga akan disuguhkan penampilan tari dari kebudayaan Indonesia.
Dalam situs penyelenggara, nanti malam panggung DWP 2017 akan menampilkan Cesqeaux, David Gravell, Flume (DJ set), llan Bluestone, Marshmello, NWYR, Ookay, Purple Haze, R3HAB, Robin Schulz, Slander, Tiesto, Vini Vici, Zatox, dan Zeds Dead. Pada malam minggu nanti, digeber Bassjackers, Desiigner, DVBBS, Flosstradamus, Galantis, Hardwell. Loco Dice, Rlchie Hawtin, serta Steve Aoki.
Gubernur Anies Baswedan menuturkan, dia ingin acara DWP 2017 tidak melanggar aturan apapun. "Karena yang dibutuhkan adalah semua orang tertib mengikuti peraturan daerah," tuturnya.