Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berpisah 14 Tahun, Remaja Ini Telantar di Jakarta Mencari Ibunya

image-gnews
Dinas Sosial Jakarta Utara bersama Elyas, 16 tahun, (berjaket merah) asal Kalimantan Barat pada Jumat, 5 Januari 2018. Elyas mengaku datang ke Jakarta untuk mencari ibu kandungnya yang sudah lama berpisah sejak dia berusia 2 tahun. Foto: Dokumentasi Dinas Sosial Jakarta Utara
Dinas Sosial Jakarta Utara bersama Elyas, 16 tahun, (berjaket merah) asal Kalimantan Barat pada Jumat, 5 Januari 2018. Elyas mengaku datang ke Jakarta untuk mencari ibu kandungnya yang sudah lama berpisah sejak dia berusia 2 tahun. Foto: Dokumentasi Dinas Sosial Jakarta Utara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja telantar di Jakarta setelah nekat kabur dari rumahnya di Sambas, Kalimantan Barat, ke Jakarta dengan menaiki kapal laut. Elyas (bukan nama sebenarnya) hanya memiliki satu tujuan, pergi mencari ibunya yang telah berpisah dengannya selama 14 tahun. 

Namun sesampainya di Jakarta, remaja 16 tahun itu kehilangan tasnya yang berisi uang Rp 800 ribu, peta DKI Jakarta, telepon seluler, akta kelahiran, ijazah, dan pakaian. Tas itu digasak pencopet saat ia tidur di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Terpaksa Elyas hidup menggelandang tanpa uang sepeser pun.

“Dua hari di Jakarta, satu tas ransel saya dicopet saat saya tidur di halte bus. Tetapi niat saya tinggi, mencari ibu,” kata dia saat ditemui di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 2 Plumpang, Jakarta Utara.

Elyas berangkat ke Jakarta meninggalkan ayahnya di Kalimantan Barat. Sebelumnya, ayahnya mengatakan ibunya berasal dari Kecamatan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten. Namun ia tidak tahu di kelurahan mana ibunya tinggal.

Dua hari dua malam remaja laki-laki itu berada di kapal laut menuju Jakarta. Ia berangkat dari Pelabuhan Pontianak pada Senin, 20 November 2017, pukul 22.00 WIB, dan tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 22 November 2017, pukul 03.00 WIB. Saat pertama menginjakkan kaki di Jakarta, hanya satu hal yang ia pikirkan, menuju Tanah Tinggi, Tangerang, agar bisa segera bertemu dengan sang ibu.

Pertama kali berada di Tanjung Priok, ia langsung menanyakan arah ke Tanah Tinggi kepada orang-orang. Dia mengaku bingung harus menaiki angkutan umum yang mana. Sehingga dengan bantuan selembar peta DKI Jakarta, Elyas berjalan kaki dari Tanjung Priok ke Tangerang.

“Di kampung saya jalannya naik-turun. Di sini jalannya datar. Jalan dari Priok ke Tangerang enak-enak saja,” ujarnya.

Dalam perjalanan dari Tanjung Priok ke Tangerang, Elyas kagum dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta Barat. Ia merasa bangga karena di antara teman-teman sekolahnya, dialah yang pertama menginjakkan kaki di Ibu Kota.

Namun pada hari kedua di Ibu Kota, Elyas menjadi korban pencopetan di Kalideres, Jakarta Barat. Tas berisi uang beserta peta Jakarta hilang. Barang yang tersisa hanyalah satu tas kecil berisikan beberapa helai baju dan tiga buku, yakni buku berjudul Kisah 25 Nabi, Al-Quran, dan Pengantar Islam.  

“Saya tanya-tanya orang. Kalideres katanya tidak jauh dari Tangerang. Di situ saya mulai semangat bertemu ibu meskipun barang-barang saya hilang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena uang Rp 800 ribu raib dicuri pencopet, Elyas mendatangi warung-warung makan yang ramai pelanggan. Menurut dia, jika ramai pelanggan, pemilik warung akan bersedia membagikan rezekinya kepada orang yang membutuhkan.

Saking laparnya, Elyas sempat berbohong ke beberapa penjual warung makan bahwa uangnya tertinggal di kendaraan umum. Tidak jarang dia juga melahap makanan sisa milik orang lain yang tidak habis dimakan. “Saya pesan makanan yang paling murah di sana, tempe dan nasi. Kemudian saya pura-pura periksa tas saya terus kaget dompet saya ketinggalan di bus,” katanya.

Elyas kembali menyusuri Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, setelah kecopetan di Terminal Kalideres. “Begitu sampai di perbatasan Banten dan Jakarta, senangnya luar biasa. Sampai-sampai rasa lapar hilang,” kata dia.  

Saat berada di perbatasan Jakarta-Banten, Elyas baru mengetahui jarak ke Tanah Tinggi tidak terlalu jauh. Sesampainya di Kecamatan Tanah Tinggi, Elyas kemudian bertanya kepada warga di sana tentang keberadaan ibunya, Siti Qomaroh. Namun ternyata orang dengan nama itu di sana tidak hanya satu. Ia mengaku bertemu dengan tujuh orang yang bernama Siti Qomaroh di Tanah Tinggi.

Ia pun blusukan dari permukiman padat pendudukan hingga elite. Di permukiman padat penduduk, ia mengaku sempat bertemu dengan seorang ibu yang sedang menyusui anaknya di rumah. Namun Elyas yakin ibu tersebut bukanlah Siti Qomaroh yang ia cari karena dari kartu identitasnya, ia berasal dari Cipanas, Jawa Barat, dengan logat Sunda yang kental.   

“Saat saya berkunjung di perumahan mewah saya ragu, kira-kira mau tidak mereka menerima saya,” ujarnya.

Selama kunjungan dari rumah ke rumah di Tanah Tinggi, orang-orang prihatin dengan keadaan Elyas. Beberapa keluarga bahkan bersedia menampung Elyas di rumahnya. Namun ia menolak karena tujuannya ke Jakarta bukan menumpang dengan orang lain, tapi mencari ibunya. “Bahkan saya sampai menangis terharu saking baiknya mereka mau menerima saya,” katanya.

Selama di Tanah Tinggi, Elyas tinggal dari masjid ke masjid untuk tidur dan mandi. Di masjid ia juga kerap menyempatkan diri untuk beribadah dan berdoa agar bisa cepat bertemu dengan ibunya. Meskipun sedikit sekali ingatannya tentang ibu karena remaja telantar itu ditinggal sejak umur dua tahun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

11 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

11 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

21 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

21 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

23 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

25 hari lalu

Gerombolan remaja menggelar konvoi sembari menyalakan petasan di jalan Kota Yogyakarta pada Minggu 31 Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

32 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

40 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

51 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

56 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.