TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk membahas banjir Jakarta. Dalam pertemuan di kantor Balai Kota Bogor, Senin, 12 Februari 2018 itu, Anies sepakat memberi bantuan Rp 10 miliar bagi Pemerintah Kota Bogor.
Rombongan Gubernur DKI tiba sekitar pukul 11.00 di Ruang Paseban Sri Bima dan disambut Wali Kota Bima Arya. "Kesepakatan ini terjadi karena Bogor dilalui oleh Cisadane dan Ciliwung, Cisadane ke Tangerang, Ciliwung yang mempengaruhi Jakarta, kerja sama ini harusnya normalisasi lintas batas dengan penataan bantaran sungainya. Revitalisasi situ-situ bagaimana air tidak semua ke Jakarta, semaksimal mungkin diserap di Bogor," kata Bima di hadapan Gubernur DKI.
Menurut Bima, kerja sama mengatasi banjir Jakarta telah dilakukan sejak 2014. Bantuan Rp 6 miliar dari DKI saat itu digunakan untuk membeli alat berat. Pada 2015, bantuan yang didapatkan sekitar Rp 4,5 miliar dan digunakan untuk membangun sumur resapan. "Untuk tahun 2016 dan 2017 tidak ada bantuan," ujarnya.
Baca: Anies Baswedan Minta Pendonor Darah Pamerkan Lencana dari Jokowi
Bima menambahkan, pada 2018 telah disetujui bantuan dari DKI ke Kota Bogor Rp 10 miliar. Alokasinya, kata dia, untuk pembangunan dan penataan kolam retensi di Tanah Baru, Bogor Utara. "Saat ini, lokasinya dipenuhi sampah yang 95 persen styrofoam, akan ditelusuri juga asalnya," ucapnya.
Usai bertemu dengan Bima Arya, Anies Baswedan mengatakan butuh kerja sama kolaboratif antarwilayah untuk menangani banjir Jakarta. Rencananya, Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (BKSP Jabodetabekjur) akan dijadikan forum aktif untuk lintas teritori di tiga provinsi. “Sebagai Ketua BKSP, saya akan mengundang Wali Kota Bogor di pertemuan BKSP," tuturnya.