Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Elvy Sukaesih Kena Narkoba, Ini Saran Arie Kriting

Reporter

image-gnews
Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta, 19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian tiga anak ratu dangdut Elvy Sukaesih terjerat narkoba, selain sejumlah artis yang sudah dicokok polisi sebelumnya, membuat komedian Arie Kriting menyumbang saran menghindari terlibat barang haram tersebut.

Dia menganjurkan para orangtua supaya tidak memanjakan anak-anak mereka dengan fasilitas keuangan yang berlebihan. Menurut dia, orang muda mulai terjerumus narkoba lantaran secara ekonomi mampu membeli barang haram itu.

Arie lantas mengenang masa kuliahnya di Malang, Jawa Timur. Kala itu, sekitar 2005, di kampusnya kerap jadi pasar narkoba. "Yang nawarin anak-anak di parkiran aja sih. Peredaran narkoba itu kan udah di lapisan atas sampai bawah," kata dia di Kantor Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya pada Kamis, 22 Februari 2018, seusai deklarasi dan penandatanganan nota kesepahaman dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di kalangan artis.

LihatPemasok Narkoba Dhawiya Elvy Sukaesih Masih Satu Manajemen Artis

Arie tidak menyebutkan jenis dan harga narkoba yang ditawarkan kepadanya sewaktu masih kuliah itu. Namun, dia tidak sekalipun terpikir membeli narkotika sebab memikirkan biaya untuk bayar kuliah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena dulu saya miskin, jadi saya nggak mampu nyicipin narkoba. Itu (harga narkoba) kemahalan," ujar Arie Kriting.

Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta Brigadir Jenderal Johnny Latupeirissa menyebut narkoba jenis sabu harganya cukup tinggi. "Satu gramnya saja sudah Rp 1,5 sampai 2 juta," ujarnya. Sedangkan pil ekstasi dijajakan dengan kisaran harga Rp 400- 600 ribu per butir.

Menurut Arie, kalau saat itu dia punya duit berlebih bisa jadi dia juga menjajal narkoba. "Kalau terjangkau secara ekonomi, saya mungkin akan mencoba."

Pria asal Kendari itu pun mengaku hingga saat ini tidak berselera menjajal narkoba. Dia memilih menyisihkan kelebihan uangnya untuk hal yang lebih baik. Kebetulan, selama memasuki dunia artis sejak 2013 lajang berambut keriting tersebut tak sekalipun ditawari narkoba. "Karena kalau ditawari, mungkin saya akan pegang tangannya (pengedar itu) dan bawa ke kantor polisi," ujar Arie menanggapi kasus narkoba yang menjerat artis, termasuk anak-anak Elvy Sukaesih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polri Sebut Jaringan Helen Bersaudara Dapat Pasokan Narkoba dari Medan

22 jam lalu

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Arie Ardian (kedua dari kiri), Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri  (tengah), Sestama PPATK Irjen Pol Alberd Teddy (kedua dari kanan), Kepala Biro Penerangan Masyarakat  Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko ( kanan), memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers kasus jaringan narkoba wilayah Jambi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
Polri Sebut Jaringan Helen Bersaudara Dapat Pasokan Narkoba dari Medan

Polisi telah mengantongi identitas pemasok narkoba dari ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.


Kronologi Kematian Liam Payne, Sempat Bertingkah Aneh di Lobi Hotel Sebelum Jatuh dari Balkon

22 jam lalu

Unggahan terakhir Liam Payne sebelum tewas akibat jatuh dari balkon hotel pada Rabu, 16 Oktober 2024 di Buenos Aires, Argentina. Foto: SnapChat.
Kronologi Kematian Liam Payne, Sempat Bertingkah Aneh di Lobi Hotel Sebelum Jatuh dari Balkon

Polisi menemukan seorang pria terjatuh di dek hotel setelah menerima panggilan darurat 911 dan dikonfirmasi Liam Payne, eks One Direction.


Polri Ungkap Jaringan Narkoba di Jambi yang Dikendalikan Tiga Bersaudara

1 hari lalu

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Arie Ardian (kedua dari kiri), Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri  (tengah), Sestama PPATK Irjen Pol Alberd Teddy (kedua dari kanan), Kepala Biro Penerangan Masyarakat  Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko ( kanan), memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers kasus jaringan narkoba wilayah Jambi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
Polri Ungkap Jaringan Narkoba di Jambi yang Dikendalikan Tiga Bersaudara

Bareskrim Polri mengungkap jaringan narkoba di Jambi yang dikuasai oleh tiga bersaudara


Perputaran Uang Kartel Narkoba Helen di Jambi Capai Rp 1,1 Triliun

1 hari lalu

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Arie Ardian (kedua dari kiri), Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri  (tengah), Sestama PPATK Irjen Pol Alberd Teddy (kedua dari kanan), Kepala Biro Penerangan Masyarakat  Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko ( kanan), memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers kasus jaringan narkoba wilayah Jambi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
Perputaran Uang Kartel Narkoba Helen di Jambi Capai Rp 1,1 Triliun

Jaringan Helen di Jambi menggunakan 3 modus untuk menyamarkan hasil penjualan narkoba yang perputaran uanganya tembus Rp 1,1 triliun.


Polisi Gagalkan Penyelundupan 50,6 Kg Sabu di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan 50,6 Kg Sabu di Kalimantan Tengah

Polisi menyita puluhan kilogram sabu dari satu orang tersangka yang sedang melakukan perjalanan dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Selatan.


Seorang Polisi Dikeroyok saat Selidiki Peredaran Narkoba di Kampung Ambon

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi. TEMPO/Intan Setiawanty
Seorang Polisi Dikeroyok saat Selidiki Peredaran Narkoba di Kampung Ambon

Kepolisian memastikan akan menindaklanjuti kasus polisi dikeroyok di Kampung Ambon ini.


Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

5 hari lalu

Ratu dangdut, Elvy Sukaesih belum lama ini menjalani perawatan di rumah sakit karena dinyatakan positif Covid-19. Info tersebut datang dari putrinya, Fitria Elvy dalam video IG TV di akun Instagramnya, Sabtu, 19 September 2020. instagram.com/elvy_sukaesih
Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

Elvy Sukaesih telah berkarier selama 60 tahun yang menghasilkan karya-karya dalam dunia musik dan film beserta lika-liku hidupnya.


Polisi Tangkap 4 Tersangka Kaki Tangan Helen, Bos Narkoba Jambi yang Dibekuk di Jakarta

7 hari lalu

Tersangka bandar narkoba wilayah Jambi bernama Helen ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di Jakarta Barat, Kamis pagi, 10 Oktober 2024. ANTARA/HO-Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri
Polisi Tangkap 4 Tersangka Kaki Tangan Helen, Bos Narkoba Jambi yang Dibekuk di Jakarta

Penangkapan Helen bermula dari sebuah video viral yang menunjukkan sekelompok emak-emak membubarkan lapak narkoba di Kota Jambi.


Bareskrim Polri Tangkap Helen Bos Narkoba Jambi di Jakarta

7 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Polri Tangkap Helen Bos Narkoba Jambi di Jakarta

Bareskrim Polri menyebut Helen sebagai bos besar narkoba di Jambi.


PBHI: Ada 518 Vonis Hukuman Mati di Era Jokowi, Setengahnya Dijatuhkan terhadap Kasus Narkotika

8 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati dengan suntik. filcatholic.org
PBHI: Ada 518 Vonis Hukuman Mati di Era Jokowi, Setengahnya Dijatuhkan terhadap Kasus Narkotika

Sebanyak 260 vonis hukuman mati yang dijatuhkan selama dua periode kepemimpinan Jokowi merupakan kasus tindak pidana narkotika.