Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Jakarta, Bogor: 4800 Sumur Resapan di Puncak Tak Dibangun

image-gnews
Salah satu Vila yang sudah dihancurkan oleh Pemkab Bogor di desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Rabu (27/11). Pemkab Bogor akan membongkar 239 unit vila sampai akhir tahun ini di kawasan Puncak Bogor karena melanggar aturan, seperti membangun vila diatas lahan resapan air. TEMPO/Amston Probel
Salah satu Vila yang sudah dihancurkan oleh Pemkab Bogor di desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Rabu (27/11). Pemkab Bogor akan membongkar 239 unit vila sampai akhir tahun ini di kawasan Puncak Bogor karena melanggar aturan, seperti membangun vila diatas lahan resapan air. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor mengklaim selalu mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merencanakan dan menangani permasalahan Puncak. Namun, kebijakan untuk penanganan banjir Jakarta tersebut dinilai cenderung tidak konsisten.

"Dalam kontek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang di kawasan Puncak, sudah dilakukan dan terus dijalankan Pemerintah Kabupaten Bogor," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pembangunan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika, Ahad, 25 Maret 2018.

Menurut Ajat, dalam penataan ruang di kawasan Puncak, telah diatur oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden  nomor 114 tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopuncur).

"Dari Kepres ini pemerintah daerah mengeluarkan instrumen dan pendetilan penataan ruang wilayah Puncak dengan mengeluarkan Peraturan Daerah nomor 54 Tahun 2008 dan nomor 19 tahun 2008," kata Ajat.

Persoalannya, Ajat menambahkan, dalam penanganan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah (Bogor, Jawa Barat, hingga kementerian terkait), sejak 2001 hingga saat ini belum diwujudkan secara signifikan. "Penanganan puncak belum ada tindakan yang signifikan, karena terkadang aturan penanganan Puncak mengacu ke yang lebih tinggi, namun dalam pelaksanaan terkesan masing-masing," kata Ajat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan riset tentang penangan Puncak, dari tahun banjir Jakarta tetap terjadi akibat hujan di kawasan Puncak. Salah satu solusinya, ujar Ajat, pada 2001 riset penanganan puncak meeekomendasikan agar dibuat 4800 sumur resapan air di Puncak. “$800 sumur resapan itu diharapkan menjadi penampung air saat musim hujan dan menjadi cadangn air saat musim kemarau," ujar Ajat.

Namun, kata Ajat, rencana pembuatan 4800 sumur resapan yang digagas dari tahun 2001 itu tidak pernah diwujudkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ali-alih membangun 4800 sumur resapan, tiba-tiba muncul gagasan baru. “Tercetus kebijakan baru, yakni membangun sodetan, waduk sekaligus pembangkit listrik. Saat ini membangun waduk Ciawi dan Sukamahi," kata Ajat.

Padahal, kata Ajat, pembangunan Waduk Ciawi (Cipayung) dan Sukamahi hanya berfungsi untuk menahan arus air, akan tetapi air tersebut tetap mengalir ke Jakarta. "Pembangunan dua waduk ini fungsinya secara garis besar sama seperti Bendung Katulampa, bukan untuk menampung air, namun hanya sebagai penghalau, " ucap Ajat.

Mana kala kawasan Puncak di guyur hujan deras, air tetap saja melimpah ke Sungai Ciliwung, sehingga menimbulkan banjir Jakarta. "Sedangkan pada musim kemarau, bendung ini akan kering. Namun, saat puncak musim kemarau tidak dapat menjadi cadangan air," kata Ajat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

22 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

29 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

31 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

42 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

52 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

54 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

55 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.


Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

56 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua


Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

56 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun