TEMPO.CO, Jakarta -Ada beberapa hal di rapat paripurna DPRD DKI menjadi sorotan, diantaranya angka pengangguran tinggi dan pelaksanaan program kewirausahaan OK Oce. Rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Senin, 2 April 2018 itu dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno membahas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta periode 2017 - 2022.
Program OK Oce yaitu kewirausahaan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship saat ini tersebar di 44 kecamatan di DKI Jakarta.
Baca : Sandiaga Uno Sebut BRI Bersedia Beri Kredit Program OK Oce.
Anggota fraksi Gerindra, Fajar Sidik, menyayangkan tingginya angka lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi yang tak sebanding dengan jumlah tenaga kerja di DKI Jakarta akibat minimnya lapangan kerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam pemaparannya, ia berkata hal tersebut menyebabkan bertambahnya pengangguran usia produktif (17 - 25 tahun) di DKI Jakarta. Angka pengangguran di ibukota per Agustus 2017 mencapai 346.940 ribu jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,14 persen dari total angkatan kerja, lebih tinggi dari TPT nasional sebesar 5,5 persen.
"Fraksi Gerindra yakin program di atas (OK OCE) belum akan bisa menampung (pengangguran) usia produktif tersebut," ucap Fajar Sidik, Senin 2 April 2018. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta lebih berkonsentrasi pada pengentasan angka pengangguran melalui program-program pengadaan lapangan kerja seperti OK OCE dan pelatihan kerja dari Dinas Tenaga Kerja.
Sementara ketua fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, mengusulkan percepatan pelaksanaan dan pengadaan modal wirausaha sebesar 5 milyar Rupiah per kecamatan untuk program OK OCE.
"Mengingat kondisi riil di lapangan terkait pelaksanaan program OK Oce ini hanya sebatas pelatihan-pelatihan dan penyuluhan saja," papar Bestari saat menyampaikan pandangan umum fraksi Nasdem.
SALSABILA PUTRI PERTIWI | DA