TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan pada 2022 akses masyarakat untuk air bersih mencapai 80 persen. Saat ini wilayah Jakarta yang terjangkau pipanisasi air bersih baru 60 persen.
“Harapan terealisasi di akhir masa pemerintahan,” ujar Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, Kamis, 19 April 2018.
Baca : Sandiaga Uno Tanggapi TGUPP Lamban Bahas Draf Kontrak PAM Jaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menjelaskan saat ini hanya 60 persen penduduk DKI yang memiliki aliran pipa air bersih. “Sebanyak 40 persen tidak punya,” kata Anies Baswedan saat menghadiri acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2018 di Jakarta pada Kamis, 22 Maret 2018.
Anies Baswedan mengatakan yang menjadi persoalan pada krisis air adalah masyarakat masih harus membeli air secara eceran, yang biayanya sekitar Rp 20 ribu per hari. Dalam sebulan, ribuan warga miskin itu harus merogoh kocek hingga Rp 600 ribu.
Direktur Utama PD Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya Erlan Hidayat mengatakan beberapa daerah di Jakarta memang belum teraliri air bersih dari pipa PAM.
Secara keseluruhan, kata Erlan Hidayat, saat ini sekitar 40 persen wilayah Jakarta belum teraliri air bersih dari PAM. Cakupan pelayanan air bersih PAM masih sekitar 60 persen. "Total jumlah sambungan pelanggan sebanyak 839.391 sambungan," ucap Erlan saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Maret 2018.
Menurut Erlan, hanya daerah Jakarta Pusat yang sudah 100 persen tersambung dengan air PAM. "Jakarta Timur, misalnya, masih ada beberapa wilayah yang belum tersedia infrastruktur pipa," ujar Erlan terkait dengan target pelayanan air bersih yang diutarakan Sandiaga Uno.