TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pengusaha berkontribusi pada lambatnya proses lelang dan serapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia menyindir ulah nakal para pengusaha yang berpotensi merugikan pemerintah DKI.
"Salah satu aktor utama penyerapan lambat karena teman-teman juga," kata Sandiaga Uno di Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) V Kamar Dagang dan Industri tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 26 April 2018.
Baca : Serapan Anggaran Rendah, Sandaiga Uno: Perencanaan Belum Maksimal
Penyerapan anggaran pemerintah DKI per 26 April pukul 12.00 WIB sebesar 11,95 persen atau Rp 7,3 triliun. Lambatnya penyerapan anggaran ini kerap menjadi sorotan.
Sandiaga Uno mencontohkan, seringkali keputusan hasil lelang tak dapat segera diproses lantaran ulah pengusaha lain. Kata dia, pengusaha yang kalah acap mengutak-atik hasil lelang agar gagal dan diulang.
"Betul enggak? Udah ngaku saja, kita buka-bukaan. Jangan ada dusta di antara kita," kata Sandiaga Uno disambut gelak tawa para anggota Kadin yang hadir.
Dia melanjutkan, kepala dinas di lingkungan pemerintah DKI juga kerap takut dengan polah pengusaha tersebut. Sebab, ujar Sandiaga, para pengusaha memiliki seribu akal untuk menggagalkan lelang.
Sandiaga Uno lalu berpesan kepada Kadin agar menjalankan bisnis dengan transparan. Dia ingin mengajak Kadin mengarah pada sistem good corporate governance (GCG) yang kompetitif dan terbuka.