"

Polemik Pencopotan Pejabat, Kenapa Anies Baswedan Bilang Seru?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto  saat melakukan konferensi pers terkait surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tentang syarat imunisasi sebagai standar masuk sekolah negeri yang beredar di media sosial, di Balaikota Jakarta, 21 Mei 2018. Dalam keterangan pers tersebut, Anies mengatakan akan mencabut dan merevisi surat edaran tersebut. TEMPO/Amston Probel
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto saat melakukan konferensi pers terkait surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tentang syarat imunisasi sebagai standar masuk sekolah negeri yang beredar di media sosial, di Balaikota Jakarta, 21 Mei 2018. Dalam keterangan pers tersebut, Anies mengatakan akan mencabut dan merevisi surat edaran tersebut. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini keputusan perombakan pejabat di lingkungan pemerintahannya mempunyai dasar. Atas polemik yang muncul, termasuk adanya aduan beberapa pejabat yang dicopot kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Anies justru menangapinya dengan santai.

"Kan seru, ya, ada drama. Jadi ada cerita WA (WhatsApp)," kata Anies Baswedan di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018.

Baca: Ribut Pencopotan Pejabat, Begini Anies Baswedan Bisa Kena Sanksi

Pencopotan sejumlah pejabat, termasuk semua wali kota se-DKI dan Bupati Kepulauan Seribu, oleh Anies berpotensi menabrak undang-undang dan peraturan pemerintah tentang pegawai negeri.

Beberapa pejabat itu kemudian mengadukan nasibnya kepada KASN. Bentuk aduan itu mulai tidak ada pemanggilan hingga diputuskan melalui aplikasi perpesanan. Anies justru mensyukuri polemik tersebut.

"Buat saya malah jadi bantuan bagi kami dalam melakukan assessment atas karakter-karakter staf kita," ujar Anies. "Mana yang tabah, mana yang tenang, mana yang siap bekerja."

Anies menjelaskan, Wali Kota Jakarta Utara dan Bupati Kepulauan Seribu dicopot untuk ditugaskan di tempat lain. Selanjutnya, Wali Kota Jakarta Timur, Wali Kota Pusat, dan Wali Kota Jakarta Barat dicopot karena sudah berumur di atas 58 tahun.

"Kemudian yang (Wali Kota Jakarta) Selatan, beliau bisa mengikuti proses rotasi yang open promosi, yang sekarang sedang akan dibuka," ucap Anies.

Anies mengatakan perombakan pejabat tidak mempertimbangkan kepentingan satu atau dua orang, tapi untuk kepentingan organisasi Pemerintah Provinsi DKI. "Demi dua-tiga bulan lagi maka organisasi dikalahkan? Janganlah," tuturnya.

Sebelumnya, Asisten Komisioner KASN Sumardi mengatakan gubernur dan wakil gubernur seharusnya memberikan kesempatan lebih dulu kepada pejabat eselon II, yang kinerjanya dianggap menurun.

Simak pula: Ombudsman Investigasi Pungutan Sekolah di Kota Depok, Kapan Diumumkan?

Sumardi menambahkan, perekrutan pejabat eselon II DKI Jakarta yang dilakukan melalui seleksi terbuka juga ditengarai melanggar aturan. Sebab, Pemprov DKI belum berkoordinasi dengan komisi ihwal sistem perekrutan itu. Menurut Sumardi, lelang jabatan baru hanya bisa dilakukan jika ada posisi yang kosong.

Dugaan pelanggaran aturan juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Menurut dia, sebelum melantik pejabat baru, Anies Baswedan harusnya menyediakan posisi baru untuk pejabat lama. Namun, dari laporan yang diterima Prasetio, nasib beberapa wali kota yang dicopot Anies hingga saat ini masih belum jelas.








Survei Indikator Temukan Elektabilitas Ganjar Teratas, tapi Stagnan

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan
Survei Indikator Temukan Elektabilitas Ganjar Teratas, tapi Stagnan

Stagnansi yang dialami Ganjar ini berbeda dengan pesaing terdekatnya, yakni Prabowo dan Anies Baswedan yang fluktuatif.


Survei Indikator Ungkap Elektabilitas Anies Baswedan Mengalami Tren Penurunan

6 jam lalu

Anies Baswedan seusai memaparkan pidato kebangsaan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi untuk Indonesia Maju di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 16 Maret 2023. Foto Ima Dini Shafira
Survei Indikator Ungkap Elektabilitas Anies Baswedan Mengalami Tren Penurunan

Penurunan elektabilitas Anies Baswedan ini konsisten terjadi dalam simulasi survei 19 nama capres, 10 nama capres, dan 3 nama capres.


Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Salip Anies Baswedan

7 jam lalu

Menjelang Pemilu 2024, Presiden Jokowi mempertemukan dua kandidat capres, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, di pematang sawah di Kebumen, Jateng, Kamis, 9 Maret lalu. Duet baru yang direstui Jokowi?
Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Salip Anies Baswedan

Burhanuddin berkata elektabilitas Prabowo dan Anies ini berbeda dibandingkan hasil survei beberapa bulan lalu.


Begini Isi Piagam Koalisi Perubahan Dukung Anies Baswedan yang Diteken NasDem-Demokrat-PKS

15 jam lalu

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, Jumat, 24 Maret 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Begini Isi Piagam Koalisi Perubahan Dukung Anies Baswedan yang Diteken NasDem-Demokrat-PKS

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS telah menandatangani piagam berisi dukungan terhadap Anies Baswedan.


Peluang KIB Bergabung dengan Koalisi Perubahan, PPP Sebut Dapat Kode Senyuman

16 jam lalu

Logo PPP
Peluang KIB Bergabung dengan Koalisi Perubahan, PPP Sebut Dapat Kode Senyuman

Waketum PPP Rusli Effendi memenuhi undangan buka bersama yang digelar Partai NasDem di NasDem Tower.


Koalisi Perubahan Proyeksikan Umumkan Cawapres Anies Baswedan pada Juli

16 jam lalu

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, Jumat, 24 Maret 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Koalisi Perubahan Proyeksikan Umumkan Cawapres Anies Baswedan pada Juli

Paling lambat sebulan sebelum pendaftaran capres-cawapres, Koalisi Perubahan sudah menemukan siapa pendamping Anies Baswedan.


Teka-teki Ketum Parpol yang Disebut PKS Ingin Jadi Cawapres Anies Baswedan

16 jam lalu

Anies Baswedan seusai memaparkan pidato kebangsaan dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi untuk Indonesia Maju di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 16 Maret 2023. Foto Ima Dini Shafira
Teka-teki Ketum Parpol yang Disebut PKS Ingin Jadi Cawapres Anies Baswedan

PKS mengungkap ada ketum parpol yang hendak merapat ke Koalisi Perubahan. Namun syaratnya, ketua umumnya harus jadi cawapres Anies Baswedan.


Usulkan Nama Cawapres ke Anies Baswedan, Jusuf Kalla: Cocoknya yang Menambah Suara

1 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Usulkan Nama Cawapres ke Anies Baswedan, Jusuf Kalla: Cocoknya yang Menambah Suara

Jusuf Kalla ikut mengusulkan nama calon wakil presiden untuk Anies Baswedan. Dia menyebut nama itu punya elektabilitas sehingga bisa tambah suara.


Anies Baswedan dan AHY Mengaku Selalu Dekat Dari Dulu

1 hari lalu

Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, Jumat, 24 Maret 2023. TEMPO/Ima Dini Syafira
Anies Baswedan dan AHY Mengaku Selalu Dekat Dari Dulu

Anies Baswedan mengatakan hubungannya dengan AHY memang apa adanya, dan secara historis keduanya memang dekat.


Anies Baswedan Mulai Dekati Pemilih NU, Said Aqil: Ya Boleh-boleh Saja

1 hari lalu

KH Said Aqil Siradj
Anies Baswedan Mulai Dekati Pemilih NU, Said Aqil: Ya Boleh-boleh Saja

Said Aqil Siradj tak keberatan dengan langkah bakal capres usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan dekati konstituen Nahdlatul Ulama.