TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan seni instalasi bambu bertajuk Getih Getah karya Joko Avianto di kawasan Bundaran HI buat HUT RI Ke 73.
Anies Baswedanmengatakan, instalasi itu dibangun dengan dana konsorsium dari sekitar sepuluh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Anggarannya sekitar Rp 550 juta," kata Anies di Bundaran HI, Kamis, 16 Agustus 2018.
Baca : Anies: Pegawai Rayakan 17 Agustus di Lingkungan Masing-masing
Seni instalasi bambu Getih Getah dibangun untuk memeriahkan perhelatan Asian Games 2018. Pembangunan instalasi itu sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Nama Getih Getah yang bermakna Merah Putih.
Anies menceritakan, dia mengenal Joko Avianto sejak Oktober 2015 di Frankfurt, Jerman. Ketika menjadi Menteri Pendidikan, Anies menyaksikan karya Joko Avianto yang dipamerkan di Jerman. Karya Joko Avianto mendapat apresiasi di sana.
"Seharusnya hanya dipasang 3 bulan. Lalu Wali Kota-nya sendiri datang dan minta kepada beliau, diiizinkan untuk dipasang satu tahun," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berswafoto dengan seniman bambu, Joko Avianto dalam Peresmian Instalasi Karya Bambu Getah Getih dan peluncuran peta Jakarta di Bundaran HI, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. Peresmian Getah Getih dan pembagian Peta Jakarta guna menyambut HUT ke-73 RI dan Asian Games 2018. Tempo/Amston Probel
Ketika menyongsong Asian Games, Anies teringat akan karya Joko Avianto. Dia mengaku sempat kesulitan untuk menghubungi Joko Avianto untuk memintanya membangun instalasi.
"Pakai media sosial, pakai online, dan alhamdulillah tersambungkan," kata Anies.
Joko Avianto menuturkan, modul awal dari instalasi itu merupakan abstraksi dari tambang. Kemudian, adanya bentuk seperti kepala dan ekor itu, dari utara ke selatan, untuk menunjukkan arah orientasi.
Simak pula :
Buku Soal Kebijakan, Kado Ahok untuk HUT RI pada 17 Agustus 2018
Arah itu terinspirasi dari pasukan Majapahit yang datang dari laut ke daratan dengan mengibarkan bendera. "Mengibarkan bendera untuk membuat impact," ujar Joko Avianto.
Seniman asal Bandung itu mengatakan, seni instalasi menjelang HUT RI Ke 73 ini dibangun dengan menggunakan sekitar 1600 batang bambu. Instalasi dikerjakan oleh sepuluh orang pengrajin dengan waktu sekitar satu pekan. Pemilihan bambu di tengah-tengah gedung beton seputar Bundaran HI juga memiliki makna tersendiri. "Semacam interupsi ruang publik," kata Joko Avianto.