TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna Skytrain atau Kereta Layang Bandara Soekarno - Hatta terus meningkat. Memasuki tahun kedua pengoperasian kereta ulang alik ini, pengguna Skytrain Bandara Soekarno - Hatta mencapai 4 juta lebih.
Baca: Penumpang Skytrain Bandara Soetta Menumpuk, Ini Penyebabnya
"Total pengguna Skytrain mencapai 4,1 juta orang," ujar Vice President of Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano, Selasa 28 Agustus 2018.
Pengguna Skytrain, kata Yado, didominasi oleh calon penumpang pesawat yang berpindah antar Terminal, dari dan ke Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Branch Communication Manager Bandara Soekarano-Hatta, Haerul Anwar mengatakan trend pengguna Skytrain terus mengalami peningkatan setiap bulan. "Rata rata setiap bulan pengguna Skytrain mencapai 250 ribu hingga 400 ribu orang," kata Haerul.
Berdasarkan data rekap laporan pengguna Skytrain dari Januari-Juli 2018, pengguna Skytrain terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada Januari mencapai 250.355 orang, Februari 375.425 orang, Maret 299.862, April 358.213 orang, Mei 349.578 orang, Juni 350.517 orang dan Juli 467.515 orang.
Dengan terus melonjaknya pengguna Skytrain ini, pengelola Bandara Soekarno-Hatta terus melakukan upaya memaksimalkan layanan seperti menambah trainset dari 4 gerbong menjadi 12 gerbong kereta, meningkatkan waktu tunggu dari 15 menit menjadi 5 menit.
Baca: Targetkan Waktu Tunggu Skytrain 5 Menit, Angkasa Pura Lakukan Ini
Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan sistem guideway transit yang pertama di Indonesia. Saat ini, Skytrain telah beroperasi dengan dual track pada lintasan sepanjang 3 kilometer.
Rencana ke depan, Skytrain juga akan diperpanjang tracknya ke terminal 4 dan juga area komersial di Bandara Soekarno - Hatta. Kereta canggih ini pertama kali dioperasikan pada September 2017.