TEMPO.CO, Jakarta – Setelah Gubernur Anies Baswedan melaksanakan inspeksi mendadak, Provinsi DKI Jakarta akan memasang kamera pengawas atau CCTV di pintu-pintu masuk Apartemen Kalibata City, untuk mencegah praktik prostitusi.
Rencana itu diputuskan dalam pertemuan antara Anies Baswedan dengan pengelola dan penghuni Apartemen Kalibata City pada Minggu, 16 September 2018.
Baca juga: Cegah Prostitusi Kalibata City, Anies Baswedan: Dengarkan Warga
“Ada beberapa cara mengeliminir prostitusi yang marak di Kalibata City, antara lain seperti yang disampaikan Pak Gubernur, yakni memasang CCTV di pintu masuk penghuni maupun tamu,” kata Walikota Jakarta Selatan Marula ketika dihubungi pada Senin, 17 September 2018.
Marula mengatakan, CCTV itu untuk memeriksa tamu yang berkunjung ke apartemen. Terutama, mereka yang terindikasi sebagai pelaku praktik prostitusi. Rekaman CCTV tersebut, kata Marula, akan disebar untuk membuat jera pelaku maupun pengguna jasa prostitusi.
“Kita pampang, kalau penghuni ketahuan kan, ini si A, ini si B, tapi kalau bukan penghuni itu yang kita pampang, tampilkan. Nah, kita buat mereka ketahuan supaya tidak melakukan lagi, bukan mempermalukan tapi supaya mereka ngerem (praktik prostitusi),” ucap Marula menjelaskan.
Menurut Marula, solusi itu diambil usai dirinya dan Anies berembuk bersama pengelola serta penghuni apartemen Kalibata City kemarin. Hasil dari rembukan itu, kata Marula, seluruh pihak menyetujui untuk memerangi praktik prostitusi, salah satunya dengan pemasangan CCTV.
Kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City telah beberapa kali terungkap. Penggerebekan terakhir di apartemen 18 tower itu terjadi pada 2 Agustus 2018. Polisi menetapkan tiga orang tersangka.
Dua di antara tersangka itu merupakan agen properti apartemen. Ketiganya terjaring setelah polisi menangkap 32 orang, yang 17 di antaranya merupakan pekerja seks komersial.
Simak juga: Pencopotan Bendera di Kalibata City, Anies Baswedan: Itu Fatal
Pada bulan Juli 2018, Kepolisian Sektor Pancoran menemukan tiga anak baru gede (ABG) perempuan menjadi korban bisnis prostitusi di Kalibata City. Ketiga korban lulusan SMP itu berasal dari Depok.
Pada Februari 2018, polisi menangkap empat tersangka kasus prostitusi di Kalibata City. Termasuk di dalamnya mucikari dan pekerja kebersihan yang bertugas mengantarkan pelanggan ke unit yang ditentukan. Pada 16 September 2018, Anies Baswedan telah memeriksa apartemen ini.