TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyambangi rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Selasa 16 Oktober 2018. Taufik menyatakan datang terkait pencalonan sebagai Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Baca:
Rayakan Setahun Pemerintahan Tanpa Wagub DKI, Anies Baswedan: Bagus Buat Pantun
“Sowan ke pak ketua, kan Gerindra mencalonkan saya sebagai cawagub,” kata Taufik di rumah dinas Prasetio di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 16 Oktober 2018.
Taufik menyatakan perlu datang secara khusus menyampaikan keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta tersebut. Menurutnya pula, DPP Gerindra pasti akan mendukung Gerindra DKI yang mencalonkannya sebagai pendamping Gubernur Anies Baswedan sepeninggal Sandiaga Uno mendaftar cawapres di Pilpres 2019.
"Insya Allah saya kalau sudah melangkah ke sini yakin kok," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta tersebut.
Baca:
Berebut Kursi Wagub DKI, Gerindra dan PKS Diminta Baca UU Pilkada
Menurut Taufik, Prasetio mengingatkannya agar pencalonan dirinya sudah melalui mekanisme yang berlaku. Mekanisme itu adalah bahwa pengganti Sandiaga Uno diputuskan bersama Gerindra dan PKS sebagai dua partai pengusung Anies-Sandiaga di Pilkada 2017 lalu.
Seperti diketahui PKS telah menyodorkan nama berbeda untuk pengganti Sandiaga Uno. PKS berkukuh telah terjalin kesepakatan di tingkat DPP untuk memberikan hak pengganti Sandiaga Uno kepada PKS setelah partai tersebut setuju berkoalisi untuk mendukung pasangan calon Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Baca juga:
Sara Djojohadikusumo Jadi Wagub DKI? Ini Profil Keponakan Prabowo
PKS lalu menyodorkan dua nama yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Yang pertama adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi dan mantan cawagub Jawa Barat. Sedang yang kedua adalah Sekretaris Umum PKS DKI Jakarta.
Sejumlah kalangan mendesak kedua partai itu segera bersepakat menentukan dua nama calon final untuk dipilih di DPRD DKI. Ini karena kursi wagub sudah kosong sejak Juli lalu. “Saya sampaikan kepada semua pihak, berkomunikasilah yang baik. Masak enggak bisa?" kata Prasetio seperti dikutip dari Koran Tempo, Senin 15 Oktober 2018.