TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau akrab dipanggil Kang Pepen terlihat datang ke Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin 22 Oktober 2018 sekitar pukul 11.50 WIB, terkait gaduh dana hibah.
"Saya dipanggil sama Pak, Saefullah, Sekretaris DKI Jakarta," ujar Pepen saat keluar dari mobil minibus yang mengantarnya.
Baca : Alasan DKI Jakarta Stop Dana Hibah Kemitraan 2018 dengan Bekasi
Mengenakan baju koko putih dengan peci dan sarung yang diselempangkan di leher, Pepen terlihat datang dengan senyum. Ia ditemani oleh tiga orang lainnya, yakni Lurah Ciketing Udik, Lurah Sumur Batu, dan Camat Bantargebang.
Saat ditanya apakah kedatangannya terkait kisruh sampah dan dana hibah, Pepen tersenyum dan menjawab singkat. "Bisa juga," ujar dia.
Sopir truk sampah DKI berkumpul di dekat Stadion Patriot usai truknya dihentikan Dishub Bekasi, Rabu 17 Oktober 2018. Tempo/Adi Warsono
Sebelumnya, hubungan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi sempat tegang. Ketegangan itu dampak dari mandeknya dana hibah dari DKI untuk Bekasi. Akibatnya, sebanyak 51 truk sampah milik DKI Jakarta diberhentikan oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani selepas keluar tol Bekasi Barat.
Simak juga :
Hibah 2018 Mandek, Bekasi Usul ke DKI Tahun Depan Rp 3 Triliun
Truk DKI Diadang Bekasi, Sampah Menumpuk di TPSS Muara Baru
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berencana untuk memanggil Pepen ke Balai Kota untuk membahas masalah itu. Namun, Pepen mengatakan tak akan datang jika DKI mengundangnya.
"Kalau sekarang saya tidak mau (datang). Gubernur yang harus lihat ke Bantargebang, nanti saya yang mengantar,” kata Pepen. Tak sampai dua hari setelah pernyataan itu, Pepen memenuhi undangan Anies untuk datang ke Balai Kota.