TEMPO.CO, Jakarta – Kursi Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta hampir dua bulan ini kosong setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri karena menjadi calon Wakil Presiden Indonesia.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Syarif menjelaskan pihaknya masih menunggu keputusan pimpinan pusat soal calon Wagub DKI. Keputusan itu, kata Syarif, yang bakal diserahkan dalam mekanisme pemilihan di DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Calon Wagub DKI, PKS Anggap Tidak Perlu Rembuk dengan Gerindra
"Kita tegak lurus," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Oktober 2018.
Syarif enggan mengomentari pendapat Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi yang menilai rembuk antara Partai Gerindra dan PKS tidak perlu lagi dilakukan.
Usul rembuk antara pengurus Gerindra DKI dan PKS DKI guna membahas pengganti Sandiaga Uno pernah disampaikan oleh Prabowo Subianto.
"No comment," kata Syarif.
Sebelumnya, Abdurrahman Suhaimi menegaskan masalah Wagub DKI sudah final di level pimpinan pusat partainya dan Gerindra. Suhaimi menuturkan pemahaman pengurus PKS DKI, calon yang akan diajukan adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, alias tidak ada calon dari Gerindra.
Di Gerindra DKI, nama Muhammad Taufik muncul sebagai calon Wagub DKI. Taufik yakin mendapat restu dari Prabowo Subianto.
Suhaimi berpendapat, dua partai saat ini hanya perlu menjaga komitmen kesepakatan pimpinan pusat atau tidak perlu melakukan rembuk.
"Apalagi yang mau dirembukkan?," kata Suhaimi.
Simak juga: Rebutan Wagub DKI Jakarta, Ini Kesepakatan yang Ditolak Gerindra
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto belum menyampaikan keputusan soal pendamping Anies Baswedan di DKI.
Andre belum bisa menyebutkan kapan keputusan soal Wagub DKI itu keluar. "Semua dikembalikan ke Pak Prabowo," katanya.