TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan heran dengan viralnya foto Pintu Air Manggarai yang kotor dan penuh dengan sampah. Sebab, saat ia memantau ke lokasi pada Rabu sore, 14 November 2018, Anies tak menemukan adanya sampah di sana.
Baca juga: Anies Baswedan Kerahkan 1.400 Relawan Cegah Hoax Soal Banjir
"Foto tumpukan sampahnya bisa viral, padahal sampahnya sendiri sudah bersih diangkut setiap hari," ujar Anies Baswedan melalui sosial media Instagram resminya.
"Sayangnya tak ada yang kembali foto saat bersih, mungkin kurang menarik untuk diberitakan."
Menurut Anies Baswedan, pada setiap musim hujan, Pintu Air Manggarai selalu menerima kiriman sampah yang jumlahnya mencapai seribu ton per hari. Sampah-sampah itu didominasi oleh batang pohon, sampah rumah tangga, plastik, styrofoam, bahkan sampai kasur hingga kulkas.
Anies Baswedan mengatakan, tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sumber Daya Air bahu membahu membersihkan tumpukan sampah itu. Sehingga pintu air dapat bersih dari tumpukan sampah. Namun, hal yang viral justru mengenai tumpukan sampah di pintu air.
"Kami apresiasi kinerja petugas yang bekerja dalam sunyi," ujar Anies, mantan Rektor Universitas Paramadina.
Memasuki musim hujan pada bulan November ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta gencar melakukan pencegahan dan penanggulangan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai. Beberapa cara itu antara lain dengan penyediaan tim satuan petugas dan penyiagaan alat berat di pintu air.
"Kami memasang HDPE di titik-titik lokasi aliran menuju Manggarai agar mempermudah penyisiran sampah sebelum mengalir ke pintu air," ujar Kepala Dinas LH Isnawa Aji kemarin.
HDPE yang dimaksud Isnawa adalah high density polyethylene. Benda berbentuk persegi panjang bewarna oranye atau biru itu mengapung dengan posisi melintang di badan kali.
Dengan adanya HDPE, sampah yang terbawa air akan tersangkut sebelum menumpuk di pintu air. Dari pantauan Tempo di Kali Sunter, Pulo Gundul, Jakarta Pusat, di aliran kali itu terdapat 3 - 5 HDPE.
Selain itu, Isnawa menerangkan pihaknya menyiagakan alat berat untuk mengangkut sampah dari kali. Seperti misalnya di Pintu Air Manggarai, pihaknya menyiagakan 8 truk sampah kecil ada 9 mobil pengangkut sampah.
Simak juga: ITF Sampah Dibangun di Sunter, Anies Baswedan Kaji Lokasi Lainnya
"Ada satu alat berat eskavator untuk penangan tidak ramai dan akan di tambah satu alat berat lagi jika kondisi sedang ramai," kata dia.
Lebih lanjut, Isnawa mengatakan menyiagakan 24 jam satuan petugas banjir yang berjumlah 118 satuan tugas. Para petugas itu akan memantau 227 titik lokasi yang rawan penumpukan sampah. Salah satunya di Pintu Air Manggarai yang dikunjungi Gubernur Anies Baswedan.