TEMPO.CO, Jakarta - PD Pal Jaya mengusulkan toilet pintar (smart toilet) di skybridge Tanah Abang dibuka menggunakan kartu tanda penduduk elektronik alias e-KTP. Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat menggunakan fasilitas publik itu.
Baca juga: Skybridge Punya Toilet Pintar, Pedagang: Saya Ga Paham Apa Itu?
"Karena kita ingin semua masyarakat bisa, kita juga mengusulkan tapping menggunakan KTP elektronik," kata Asisten Manajer Riset dan Pengembangan PD Pal Jaya, Johan Sufandi saat dihubungi, Ahad, 25 November 2018.
PD Pal Jaya adalah penanggung jawab proyek didirikannya smart toilet. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan sebelumnya mengatakan akan memasang sistem tapping di toilet itu.
Masyarakat yang hendak menggunakan toilet harus memiliki kartu untuk membuka toilet. Jika tidak, pintu toilet tak akan terbuka.
Johan melanjutkan, sistem tapping dengan e-KTP memudahkan evaluasi penggunaan toilet. Data jumlah pengguna toilet akan terekam sistem tanpa perlu menghitung manual. Johan menuturkan akan berkoordinasi dengan Sarana Jaya.
"Kalau menggunakan kartu perbankan ribet dan membutuhkan investasi besar," ucap Johan.
Sistem tapping toilet sudah berlaku di halte transjakarta Monas dan Balaikota. Di dua halte itu, masyarakat harus membuka toilet dengan kartu perbankan seperti Flazz atau e-money.
Intinya, semua kartu untuk mengakses bus transjakarta bisa digunakan di toilet. Namun, saldo masyarakat tak berkurang. Pihak transjakarta yang menanggung pembayarannya.
"Transjakarta yang membayar bulanan ke PD Pal," tutur Johan.
Simak juga: Kurang Toilet, Skybridge Tanah Abang Dijanjikan Tuntas Malam Ini
Sarana Jaya menunjuk PD Pal Jaya untuk membangun empat smart toilet di skybridge Tanah Abang. Pembangunan ini sebagai tindak lanjut permintaan PT Kereta Api Indonesia agar kontraktor proyek jembatan multiguna itu memiliki toilet sendiri.
Sebab, toilet di Stasiun Tanah Abang dianggap tak dapat menampung ratusan ribu orang yang bakal lalu lalang di skybridge Tanah Abang.