TEMPO.CO, JAKARTA - PT Jasa Marga Persero mulai memberlakukan sistem ganjil - genap kendaraan golongan satu di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin, 3 Desember 2018. Sistem ini mulai diterapkan di gerbang tol Tambun menuju Jakarta.
Baca: Ganjil Genap Tol Cikampek, Penumpang Transjabodetabek Meningkat
Melalui keterangan tertulis, General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R. Lukman mengatakan, kebijakan diambil demi kelancaran lalu-lintas jalan tol. Adapun sosialisasi telah dilakukan lewat berbagai media.
"Melalui pemasangan spanduk kebijakan di sejumlah titik, Variable Message Sign (VMS), dan melalui media lainnya, seperti media sosial," ujar Raddy.
Raddy memastikan, kebijakan ini bakal berlaku pada hari kerja pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Bila ada pengguna jalan yang melanggar ketentuan, mereka akan diperingatkan untuk tak memasuki area jalan tol Jakarta-Cikampek.
Untuk mengantisipasi masalah yang muncul akibat penerapan kebijakan tersebut, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyiapkan sejumlah angkutan massal. Angkutan tersebut berupa bus premium.
Bus tersebut bakal berangkat dari Grand Wisata sejak pukul 05.20-15.00 WIB dengan tujuan Blok M, BSD Tangerang, Kelapa Gading, Mangga Dua. Lalu, Tanah Abang, Kuningan, Manggarai, Pondok Indah, Harmoni dan Paragon.
Pemberlakuan ganjil-genap di jalur jalan tol Jakarta-Cikampek ini sebelumnya tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2018. Peraturan tersebut memuat tentang lalu-lintas selama pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek berlangsung.
Sistem anyar ihwal pengaturan ini sejalan dengan tiga paket kebijakan yang telah berlaku sebelumnya. Di antaranya pemberlakuan kebijakan ganjil-genap di GT Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur arah Jakarta. Lantas, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V arah Jakarta dan Cikampek. Kemudian, pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap hari kerja.
Baca: BPTJ Ngantor di Bekasi, Awasi Ganjil Genap di Tol Cikampek
Pihak terkait tak hanya memberlakukan sistem ganjil - genap untuk mengefektifkan lalu-lintas. Namun juga menerapkan sistem pembatasan angkutan barang dan menindak kendaraan truk yang mengangkut barang dengan muatan berlebih.
