TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Rocky Gerung membenarkan sempat mengunggah foto wajah lebam Ratna Sarumpaet di akun Twitter pribadinya @rockygerung. Pada foto itu dia juga memberi tanggapan atas penganiayaan yang dialami Ratna. “Saya cuma unggah satu tweet. Ketika Bu Ratna mengatakan itu bohong, maka saya delete,” kata Rocky di Polda Metro Jaya, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca: Kasus Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung Penuhi Panggilan Polisi
Rocky mengatakan, cuitan itu adalah bentuk tanggapan dirinya atas kondisi Ratna yang mengaku dianiaya orang tak dikenal. Namun, Rocky membantah jika apa yang ia lakukan disebut menyebarkan hoax. “Itu disebut hoax (jika disebarkan) setelah Ratna membuat konferensi pers pengakuan,” ujar Rocky. “Kan begitu logikanya.”
Menurut Rocky, ia tengah berada di Rusia saat Ratna mengirim empat foto tersebut. Saat itu Rocky tidak mengetahui ada kiriman itu karena aplikasi WhatsApp-nya tidak diaktifkan. Dia baru mengetahui kiriman itu setelah tiba di Jakarta pada 1 Oktober 2018.
Polisi memeriksa Rocky sebagai saksi dalam kasus kabar bohong tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet. Selama kurang lebih tiga setengah jam, polisi mengajukan sepuluh pertanyaan kepada Rocky.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, pemeriksaan Rocky bertujuan untuk mendalami alur penyebaran foto Ratna. Foto yang ia maksud adalah foto wajah Ratna yang dalam kondisi babak belur dan menyebar di dunia maya.
Baca: Rocky Gerung Akui Terima Foto Ratna Sarumpaet yang Bengep
Kepada penyidik, kata Argo, Ratna menyebut mengirim foto itu kepada sejumlah orang, termasuk Rocky Gerung. Pemeriksaan Rocky juga untuk melengkapi berkas pemeriksaan Ratna yang sebelumnya dinyatakan belum lengkap oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.