TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dijadwalkan bertemu hari ini untuk membahas calon Wakil Gubernur DKI Jakarta (cawagub DKI). Sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatannya, Gubernur DKI Anies Baswedan tidak memiliki wakil.
Baca: Cawagub DKI, PKS Perkenalkan Agung dan Syaikhu ke DPRD
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Syarif mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat undangan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI pada Senin, 24 Desember 2018.
"Ya, besok (hari ini) bertemu. Mulai membahas kerangka kerja dan timeline," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Desember 2018.
Pertemuan itu rencananya digelar di kantor DPD Gerindra DKI, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB. Syarif mengatakan kedua partai harus mendiskusikan kelanjutan tim uji dan kepatutan (fit and proper test) calon wagub DKI. Menurut dia, dua tim fit and proper tes dari Gerindra bakal hadir.
Baca: Fahri Hamzah Sebut Anies Baswedan Lama Menjomblo Gara-gara PKS
Gerindra menunjuk Syarif dan peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro. Partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini telah menerbitkan surat keputusan (SK) ihwal penunjukkan Syarif dan Siti. Sementara, PKS belum mengirimkan SK penunjukkan kepada Gerindra.
Gerindra berharap cawagub DKI Jakarta ditentukan sebelum 25 Januari 2019. "Sebelum 25 Januari sudah selesai dan nama calon dikirim ke Pak Anies," kata Syarif.
Kedua partai pengusung Anies dan Sandiaga belum juga menentukan dua nama calon pengganti Sandiaga. Sebelumnya, pada 5 November 2018, mereka telah bertemu. Saat itu, disepakati bahwa calon Wakil Gubernur DKI berasal dari kader PKS, tetapi harus ada seleksi oleh tim fit and proper test sebelum nama calon diusulkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI.
Baca: Ini Klaim Gerindra Soal Uji Kelayakan Cawagub DKI, Kapan Digelar?
Belakangan dua partai ini justru beda pendapat soal makna fit and proper test sehigga pembahasannya menjadi alot. Setelah pertemuan itu, baik Gerindra maupun PKS belum duduk bersama lagi membahas soal kursi ke-2 DKI yang kosong. Semula, kedua partai itu dijadwalkan bertemu pada 4 Desember 2018, tetapi ditunda karena anggota dewan harus menjalani bimbingan teknis (bimtek) di Semarang, Jawa Tengah.