TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah optimistis serapan anggaran DKI 2018 melampaui era Ahok, meski tahun ini tersisa 3 hari saja.
Baca: Beda Serapan Anggaran DKI Era Anies, Ahok, dan Jokowi
Sebab saat ini Pemprov DKI sedang melakukan monitoring yang ketat terhadap serapan APBD DKI oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Sudah kami inventarisir mana yang betul sudah SPM, mana yang baru mengajukan. Kami minta asisten terkait untuk monitor terus," ujar Saefullah di Balai Kota, Jumat, 28 Desember 2018.
Saefullah menjelaskan salah satu penyebab rendahnya penyerapan karena Kepala SKPD ragu-ragu menggunakan anggaran. Oleh sebab itu, pihaknya telah mengundang Kejaksaan Tinggi, BPN, dan Kemendagri untuk dimintai pendapat soal penggunaan dana.
"Kami koordinasikan supaya SKPD tidak buntu. Jangan sampai dia punya kesulitan," kata Saefullah.
Menurut data di laman publik.bapedadki.net pada Jumat 28 Desember 2018 pukul 14.00, Pemprov DKI baru menyerap 77,6 persen dari total APBD sebesar Rp75 triliun.
Itu berarti Pemprov DKI baru menyerap sebesar Rp58,2 triliun dan masih ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) APBD DKI 2018 sekitar Rp17 triliun.
Pada APBD DKI 2017 atau era Ahok, besaran serapan anggaran oleh Pemprov DKI adalah 83,83 persen. Saefullah mengatakan target penyerapan tahun ini setidaknya bisa melebihi tahun kemarin.
"Lebih dikit lah," kata dia.
Saefullah menjelaskan pembayaran proyek masih akan terus berlanjut hingga 31 Desember 2018 untuk mengefektifkan penyerapan anggaran. Meskipun hari libur, ia mengatakan proses administrasi tetap akan berjalan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap optimistis Pemprov DKI dapat mencapai target serapan anggaran pada akhir tahun nanti, yakni 87 persen.
Anies menerangkan, dari segi pembayaran, APBD 2018 memang baru terserap sekitar 70 persen. Namun, menurutnya, bila dilihat dari segi pelaksanaan progresnya sudah lebih dari 70 persen.
Baca: 3 Hari Sebelum Tutup Tahun Kenapa Serapan APBD DKI Baru 77 Persen
Adanya gap persentase serapan anggaran DKI itu, karena proses pembayaran proyek cukup panjang. "70 sekian persen itu kan pembayaran, saya mengukur dari pelaksanaan, nah pelaksanaannya sudah, sekarang pembayarannya yang sedang berlangsung. Karena itu insya Allah yakin (mencapai target)," ujar Anies di Cipinang, Jakarta Timur.