TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik proyek tanggul di Muara Baru, Jakarta Utara, yang dibangun tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu dengan warga setempat.
Akibatnya, saat ini tanggul tersebut menyisakan masalah tersendiri. "Saya lihat di lapangan salah satu permasalahannya ini adalah tidak berbicara dengan warga, main patok aja pasang di situ," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Januari 2019.
Baca : Muslimat NU Hadirkan 1.000 Ibu-ibu, Anies Diminta Siapkan Ini
Sebelum ada tanggul, Anies mengatakan wilayah itu merupakan tempat parkir kapal nelayan dan saluran pembuangan air. Saat ini, akibat adanya tanggul tersebut warga kesulitan memarkirkan kapal dan air yang seharusnya mengalir ke laut menjadi mengenang di pemukiman.
Untuk membuang air tersebut, warga terpaksa melubangi tanggul agar air mengalir. Selain itu warga juga mematok tanggul untuk memarkirkan kapal. "Jadi kebanyakan bukan bocor karena air atau karena rusak. Tapi karena ada kebutuhan," ujar Anies lagi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) memberikan sambutan pada perayaan Natal 2018 di Gedung Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 11 Januari 2018. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pada 11 Desember 2018 tanggul di Muara Baru bocor dan menyebabkan air laut merembes ke pemukiman warga. Padahal, pada November 2018 Anies melakukan sidak ke kawasan tersebut. Sidak itu Anies lakukan setelah warga menjadi korban banjir rob setinggi 30 centimeter.
Dalam kunjungannya, Anies menjajal kekuatan tanggul dengan menaiki dan menginjak tanggul tersebut.
Proyek tanggul merupakan bagian dari tanggul laut raksasa yang dibangun untuk menjaga sebagian wilayah Utara Jakarta yang terancam tenggelam di 2030 lantaran permukaan tanah yang terus turun.
Simak juga :
Disebut Korban Ketidakadilan, Anies: Terima Kasih
Dari 20 km yang dibangun, pemerintah membagi pekerjaan jadi 3 bagian. Kementerian PUPR membangun 4,8 km di wilayah Kamal Muara, Kalibaru dan Pluit di Muara Baru.
Bagian lainnya akan dibangun oleh Pemda DKI, di bawah kendali Anies Baswedan, sepanjang 6,7 km, yang berada di wilayah Kamal Muara, Muara Angke, Sunda Kelapa dan Kali Blencong. Saat ini sudah dilaksanakan pembangunan sekitar 30 persen di Kali Muara, sedangkan di Kali Blencong dan di bagian pasar ikan Muara Angke serta Sunda Kelapa sudah sekitar sekitar 50 persen.