TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Novel Bamukmin memandang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas besok, tak lagi perlu terjun ke kancah politik.
Novel mendengar Ahok akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ada juga yang menyebutkan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI juga berupaya menggaetnya.
Baca : Djarot Lakukan Ini Setelah Ahok Bebas dari Penjara
Novel menyiratkan, meski PA 212 'tak merestui' Ahok berpolitik, mereka tidak akan melarang mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlibat lagi dalam partai. Sebab, hak berpolitik adalah hak setiap warga negara.
Hanya, Novel mengatakan Ahok sebaiknya memilih-milih partai.
"Kalau mau berpolitik, carilah partai yang tidak mendukung penista agama dan kriminalisasi ulama," ujar Novel lagi.
Novel tak menyatakan terus-terang partai apa yang ia maksud itu. Dia juga enggan menyebut partai yang dianggapnya ideal.
PA 212 sebelumnya berperan sebagai motor penggerak yang menghimpun massa memperkarakan Ahok ke ranah hukum lantaran dianggap menista agama.
Simak juga :
PA 212 Tunggu Sikap Tobat Ahok Bebas dari Penjara
Ahok diperkarakan karena menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada akhir September 2016.
Imbasnya, Ahok menerima vonis penjara 2 tahun akibat dilaporkan sebagai penista agama. Vonis berdasarkan diterimanya tanpa perlawanan hukum. Ia tak mengajukan banding dengan dalih keutuhan bangsa. Besok, dijadwalkan Ahok bebas dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
