TEMPO.CO, Bogor -Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Rachmawati mengatakan masih belum bisa memastikan kapan transportasi angkot modern bisa kembali mengaspal. Padahal, angkot modern merupakan salah satu program pemerintah Kota Bogor.
“Muaranya masih karena adanya penolakan dari sopir angkot,” kata Rachmawati saat menghadiri rapat sinergitas Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor, Kamis 31 Januari 2019.
Baca : Pengamat Transportasi: Wali Kota Bogor Harus Banyak Belajar
Rachmawati mengatakan, alasan penolakan supir angkot tersebut dipicu karena ketidaksiapan badan hukum pengelola angkutan mengganti angkot lama menjadi angkot modern.
“Baru Kodjari aja yang sudah (mengganti angkot modern), sedangkan ada 6 badan hukum yang kerjasama dengan kita, tapi mereka keterbatasan modal,” kata Rachma.
Akibatnya banyak sopir yang takut kehilangan penumpang karena baru beberapa angkutan modern yang beroperasi.
“Sudah lumrah, penumpang kan pasti mencari angkot yang lebih bagus, ini ketakutan sopir, kehilangan penumpang,” kata Rachma lagi.
Padahal, jika ingin dipaksakan, Rachmawati mengatakan hal itu bisa saja terjadi, namun ditakutkan terjadi benturan sesama supir.
“Kita sih maunya jalan terus, tapi sekarang supir angkot modern yang tidak mau jalan, karena takut,” kata Rachma.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang aparat TNI dan Polri untuk membahas soal pengamanan sebagai upaya menjalankan kembali angkot modern.
“Kita ingin kerja sama dengan TNI Polri untuk back up, secepatnya akan kita bicarakan, sembari menentukan kembali jadwal angkot modern,” kata Rachma.
Simak juga :
Program Konversi Angkot di Bogor Jalan Terus Meski Ada Penolakan
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor meluncurkan program konversi angkutan umum 3:2 yakni tiga angkot lama digantikan dua angkot modern. Namun, penolakan dari sopir membuat angkutan ini mengalami tarik ulur saat pengoperasiannya.
Pertama kali mulai mengaspal pada Senin 5 November 2018, karena penolakan sopir angkot, maka angkot modern dihentikan sementara pada Rabu 7 November 2018. Selanjutnya pada Senin 12 November 2018 kembali beroperasi dan secara resmi dicabut kembali pada 19 November 2018 dan hingga kini belum juga mengaspal kembali.