TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, 61 pelaku kejahatan jalanan atau dikenal geng motor yang ditangkap selama dua bulan terakhir rata-rata mengkonsumsi narkoba, psikotropika dan obat daftar G seperti Tramadol.
Untuk pelaku pencurian dengan kekerasan, Hengki menyebut, antara 80-90 persen positif narkoba ketika di tes. "Untuk yang geng motor yang kami tangkap semuanya itu positif narkoba," kata Hengki saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 19 Februari 2019.
Baca : Marak Geng Motor, Kak Seto Minta Anies Berdayakan SPARTA
Hengki mengatakan, para anggota geng motor menggunakan obat-obatan agar sanggup menganiaya korbannya hingga tewas. Obat itu diklaim bisa menghilangkan rasa takut, rasa empati, dan menimbulkan semangat berlebihan.
"Menurut pengakuan para tersangka, mereka hisap ganja atau minum tramadol minimal 5 sampai 20 butir," kata Hengki.
Polres Metro Jakarta Barat mengungkap dua kasus penganiayaan oleh anggota geng motor dalam dua bulan terakhir. Pertama, penganiayaan yang menewaskan Adam Ilham di Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat pada 20 Januari 2019. Kedua, penganiayaan terhadap Ahmad Al Fandri di Tanjung Duren, Jakarta Barat pada 5 Februari 2019.
Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang hadir dalam konferensi pers hari itu, Robby Nuzly menjelaskan tramadol dan aprazolam dan obat-obat lain yang digunakan geng motor tergolong jenis obat-obatan tertentu. Obat itu bekerja pada susunan syaraf pusat.
"Sehingga memberikan efek stimulansia dan juga bisa memberikan efek rekreasi. Bisa berakibat nge-fly," kata pria yang tidak mau menyebutkan jabatannya itu.
Simak pula :
Ada 25 Geng Motor di Jakarta Barat, Polisi : Baru 8 Ditangkap
Dia memastikan bahwa BPOM telah membatalkan izin edar semua obat-obatan yang disita oleh Polres Jakarta Barat itu. "Tramadol yan produksi dexa medica, sudah dibatalkan sejak 2016," kata dia.
Robby juga membenarkan perkataan Hengki sebelumnya ihwal jumlah butir Tramadol yang dikonsumsi para geng motor. Menurut dia, obat itu baru memberi efek rekreasi setelah ditelan 5-10 butir. Sedangkan bagi pengguna narkoba, obat tersebut harus diminum 10-20 untuk memberikan efek.