TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bangga dengan kemacetan lalu lintas di kota itu. Dia menanggapi pernyataan dari Kota Cilegon yang mengasihani kondisi di Kota Bekasi yang dinilai sudah sangat macet karena kurangnya pembangunan infrastruktur jalan.
Baca:
Kasihani Bekasi Karena Macet, Wali Kota Cilegon Dituntut Minta Maaf
Rahmat Effendi memiliki pandangan berbeda terhadap penilaian itu. "Saya bangga Kota Bekasi dianggap macet, karena kalau enggak macet enggak ada pertumbuhan ekonomi," katanya di Bekasi, Kamis 21 Februari 2019.
Dampak pertumbuhan ekonomi, kata dia, pendidikan dan kesehatan gratis dapat berjalan lancar. "Biar saja macet yang penting laju pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional," ujar Wali Kota Bekasi petahana ini.
Rahmat mengatakan, sebagian kemacetan lalu lintas di Kota Bekasi juga karena ada pembangunan proyek strategis nasional. Proyek itu bagian dari solusi mengurai kemacetan di antaranya kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT), Tol Jakarta-Cikampek layang, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). "Kalau enggak macet, malah kembali ke sebelum 1999," ujar dia.
Baca:
Setiap Bulan, 10 Ribu Kendaraan Baru Mengaspal di Kota Bekasi
Dalam kesempatan itu, Rahmat malah memberi ucapan selamat kepada Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang baru saja dilantik. Edi yang membuat pernyataan terbaru tentang kemacetan di Kota Bekasi. "Mudah-mudahan Pak Edi mampu membangun, melanjutkan progres yang sudah dicanangkan oleh wali kota sebelumnya," ujar Rahmat.