TEMPO.CO, Jakarta -Satuan Tugas atau Satgas Antimafia Sepak Bola telah mulai menggencarkan upaya pencegahan untuk mengantisipasi munculnya mafia-mafia bola dalam sejumlah liga.
Kepala Satgas Antimafia Sepak Bola Brigadir Jenderal Polisi Hendro Pandowo menyebut upaya itu sudah dimulai sejak satgas terbentuk pada Desember 2018 lalu.
Baca : Pengaturan Skor di Final AFF, 3 Pemain Diperiksa Satgas
“Ini sudah mulai kami melakukan preventif, koordinasi, sehingga ada semangat (memberantas mafia),” ujar Hendro saat ditemui Tempo di Polda Metro Jaya pada Kamis, 21 Februari 2018. Hendro mencontohkan, pasca-tiga bulan bekerja, beberapa anggota tim mulai turun ke lapangan untuk menyampaikan sosialisasi ihwal modus operandi mafia.
Hendro mengabsen, ia telah menurunkan seorang polisi berpangkat komisaris besar pada seleksi timnas pelajar U-15. Seleksi yang dilakukan di Lapangan Pusdiklat itu dilakukan untuk memilih 25 slot pemain.
“Ketika ada seleksi, 200 orang datang bersama orang tuanya, mereka mendengar Pak Tri (anggota Satgas) berbicara,” ujarnya. Dalam pemilihan itu, para peserta dijelaskan perihal standar operasional pemilihan pemain. Sehingga, peserta paham, mereka yang terpilih berarti telah memenuhi syarat.
Saat ini, Satgas Antimafia Bola telah memburu sejumlah tersangka dugaan pengaturan skor. Belakangan, penyidik menetapkan 16 tersangka. Tersangka terakhir ialah Mantan Executive Committee Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Hidayat.
Simak juga :
Tersangka Baru Kasus Pengaturan Skor Diumumkan, Ini Perannya
Sebelumnya, Satgas juga menetapkan status yang sama pada pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Joko menjadi tersangka atas pencurian dan perusakan barang bukti.
Dari 16 tersangka ini, mayoritas terlibat dalam permainan liga 3 dan liga 2. Hendro menjelaskan, Satgas Antimafia Sepak Bola tengah berproses mengusut adanya kecurangan pada liga 1. “Banyak orang terlibat dalam pengaturan pertandingan sehingga membuat prestasi persepakbolaan kita merosot,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LINDA TRIANITA | ADITYA BUDIMAN