TEMPO.CO, Bogor – Salah seorang saksi, Yayat Hidayat, 50 tahun, mengatakan sebelum kejadian KRL Commuter Line KA 1722 anjlok di Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat, suasana di sekitar Jalan Kebon Pedes sedang ramai lancar.
“Saat kereta lewat pintu, selang beberapa menit, tiba-tiba kabel jatuh,” kata Yayat di lokasi, Ahad, 10 Maret 2019.
Baca: KRL Terguling di Bogor, Saksi: Awalnya Kabel Atas Bergoyang Keras
Melihat kondisi seperti itu, Yayat yang berada di dekat perlintasan KRL sontak berlari menjauh, “Takut ada setrum, saya langsung lari, begitu pun pengendara di sekitar palang pintu langsung berhamburan,” kata dia.
Yayat mengatakan belum tahu penyebab dari anjloknya kereta, “Awalnya nggak ada suara apa apa sih, tiba-tiba kabel kereta jatuh dan kereta berhenti,” ujarnya.
Situasi di lokasi pun mendadak menjadi dramatis. Yayat melihat ratusan penumpang kereta berlomba menyelamatkan diri melalui jendela kereta. “Karena pintu kereta belum terbuka, para penumpang saya melihat ingin keluar dari jendela,” kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, ada tiga gerbong yang mengalami kerusakan dan dua diantaranya hingga terguling. Gerbong pertama yang merupakan gerbong khusus perempuan dan gerbong tiga rusak akibat tertimpa tiang listrik. Gerbong dua juga rusak.
Baca: Kecelakaan KRL di Bogor, KCI Belum Tahu Penyebabnya
Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuterline Indonesia Eva Chairunisa mengatakan akibat peristiwa tersebut, perjalanan KRL arah Bogor dan sebaliknya dihentikan sementara. “Petugas dari PT KAI Daop 1 dan PT KCI telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi penumpang dan KRL,” kata Eva.
Sampai saat ini, KCI belum bisa menjelaskan penyebab kejadian karena masih proses evakuasi. Pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait kecelakaan KRL tersebut.
Lihat juga galeri foto Kondisi KRL yang Anjlok Tertimpa Tiang Listrik di Bogor